Cinta Dalam Hidupku

Linda Maulana
Chapter #1

Masa SMA, Masa yang sulit dilupakan


Terlahir sebagai Anak Bungsu dari Dua bersaudara justru tidak membuatku menjadi seorang yang manja dan selalu tergantung dengan kedua orangtuaku.

Sejak beranjak SMA aku mulai sedikit mandiri, Oiya Aku memiliki 4 sahabat yang selalu bersamaku disaat suka maupun duka, tidak hanya kompak disekolah kami juga kompak diluar sekolah mungkin lantaran jarak rumah kami yang tidak terlalu jauh.

Kami semua tinggal disebuah Perumahan di kawasan jakarta selatan, kalian lihat cewek yang sedang adu mulut dengan cowok yang sedang senyum kepadanya, cewek bawel berparas cantik bahkan tidak pernah ketinggalan bedak maupun kaca di dalam tasnya, Dheri Angraini yang selalu duduk satu bangku denganku.

 Berbeda dengan wanita yang bisa dibilang sedikit berbadan gemuk, dia adalah Kirana simbolong , anak juragan sembako yang bisa dibilang terkenal di komplek perumahannya.

Diantara kami berlima hanya kiranalah yang memiliki jiwa penyabar dan penengah diantara kami berempat, bahkan Kami selalu menjuluki dirinya jiwa keibuan.

 Nah cowok yang berkulit putih dan suka godain cewek-cewek disekolah, dia adalah Edward Putra Emeraldhi memiliki paras yang begitu Tampan bahkan tidak ada yang bisa mengalahkan Ketampannya, kalau kata mereka Edward mirip Artis Korea KimSooHyun, eit itu kata mereka dan bukan kataku, menurutku memang agak mirip tapi balik lagi dari segi kenyataan bahwa Edward adalah Edward yang merupakan seorang Ahliwaris tunggal seluruh kekayaan Emeraldhi, kekayaan yang tidak akan habis dimakan oleh zaman, anak seorang pengusaha nomor satu di dunia dan berlabel perusahaan €ᴍ.

Cowok yang satu ini jangan ditanya deh! Cowok yang hobi molor ini bisa dibilang paling gokil dan hobi membuat kami tertawa, bahkan Antonio memiliki jiwa humoris paling tinggi, guru yang killerpun bisa tertawa terbahak-bahak saat melihat tingkah lakunya.

Tapi heran tetep saja banyak cewek-cewek yang naksir dengannya, Cowok berparas blasteran Arab ini ngampang Norak dalam hal apapun yang baru dilihatnya, tidak heran jika Dheri terus menjitak kepalanya kalau muncul sifat Noraknya. 

Dia masih keturunan Arab, berhidung mancung tapi sayang rambutnya begitu kribo , tidak heran jika kami memanggilnya KRIBO.

Aku Alea Melodi Dharmawan, Aku tidak kalah cantik dibanding Cewek Korea pada umumnya, Aku memiliki Paras yang rupawan berkulit putih dan berrambut hitam panjang. 

Aku bisa dibilang cukup pintar di berbagai mata pelajaran sekolah, mereka sempat menjulukiku Ratu Buku, sempat risih mendengarnya namun kubiarkan sampai mereka berhenti memanggil julukan tersebut.

Aku memiliki seorang kakak laki-laki, dia adalah Ali Nugroho Dharmawan, Dia masih duduk di bangku kuliah semester akhir, mengambil Jurusan Kedokteran yang sama dengan Papi.

Sebenarnya Kak Ali terpaksa mengambil jurusan tersebut namun lama kelamaan Dia terbiasa dengan jurusan itu, walaupun sedikit ada ancaman dari Mami dan Papi kearahnya.

Jurusan yang boleh dibilang tidak cukup belajar selama 4 tahun tapi lebih dari itu bisa 8 sampai 9 tahun lamanya.

Kak Ali sosok penyayang dan selalu ada untukku walaupun kejelekannya selalu muncul yaitu Super iseng, bahkan jika kami sedang mengobrol di pinggir kolam, dia selalu bilang masa-masa ke isengannya tidak akan terulang lagi sebab dirinya akan digantikan oleh sosok yang mencintaiku kelak nanti, omongan yang hampir sama dengan papi setiap kali bersamaku.

Ya itu akan terjadi saat seorang pria meminangku untuk menjadi istrinya dan aku harus siap meninggalkan rumah bahkan keluarga besarku.

Eit tapi itu nanti ya, karena perjalananku begitu panjang dan berlika-liku.

·      Maret 2010, Perumahan Blok ELIT JULIETROSE,

"Tok...Tok..Tok..."

Wanita setengah paruh baya masuk kedalam kamarku, Dia menepuk pundakku yang sedang asyik terlelap tidur sambil memeluk boneka Teddy Bear, "Non AL bangun, sudah siang! Nanti Non AL telat masuk sekolahnya?," ujar Mbok Jum.

"Yaa, masih pagi Mbok, sepuluh menit lagi ya?,"jawabku yang masih memejamkan mata.

"Gimana si Non AL ini, Wong ini sudah jam 7 kurang 10 menit! Kalau Non ndak buru-buru bisa telat ke sekolahnya, "sambil merapikan baju seragam sekolah.

"APAA...!,"teriakku.

Aku bergegas menuju kamar mandi, dan tidak sengaja menabrak tong sampah berukuran kecil yang berada disamping kamar mandi,"Aduuh, siapa sih yang taruh tong sampah disini, kurang kerjaan banget,"mulai mengomel tidak jelas.

Mbok Jum yang melihat tingkah lakuku hanya bisa tertawa kecil, "Wong Non AL sendiri yang selalu taruh disitu, katanya biar gampang kalau mau buang sampah,".

"Mbok sudah siapkan nasi goreng kesukaan Non AL, nanti Mbok siapin susu dulu yah,"ujarnya berjalan kearah pintu kamar.

"Aduh kayanya AL ngga sempet sarapan deh Mbok! Udah telat banget ini, nanti masukin aja ketempat makan, soalnya AL ada ulangan matematika hari ini,"ujarku teriak dari balik pintu kamar mandi.

"Yo Wes, Mbok siapin semuanya dulu buat Non AL bawa kesekolah,"keluar dan tertawa sendiri.

Bagiku dan kak Ali, Mbok Jum sudah seperti nenek kami sendiri, mungkin lantaran Mboklah yang mengurus kami dari bayi sampai sebesar ini, dan tidak terasa sudah 24 tahun Mbok Jum sekeluarga ikut dengan kami, bahkan sebelum kami lahir Mbok Jum sudah terlebih dahulu ikut dengan Papi dan Mami dirumah sebesar ini.

Tidak heran jika kami berdua selalu bermanja-manja ria dengan Mbok Jum.

Lihat selengkapnya