Cinta Dalam Sekam

Aswindra
Chapter #4

Ancaman

Hujan turun deras malam itu, menciptakan irama sendu di atap rumah tua yang kini kembali menjadi tempat tinggal Alya. Ia duduk di depan jendela, menatap kosong ke luar, pikirannya masih tertinggal pada percakapan yang tak sempat terjadi sore tadi.


Raka…


Lima tahun telah berlalu, tetapi luka di matanya masih terasa nyata. Alya tahu ia menyakitinya, tetapi apakah sebesar itu dendam yang Raka simpan? Apakah tidak ada sedikit pun ruang tersisa untuknya dalam hati pria itu?


"Masih terjaga?"


Alya menoleh dan melihat ibunya berdiri di ambang pintu. Dina Pradana tampak lebih lelah dari biasanya, garis-garis halus di wajahnya semakin nyata di bawah cahaya lampu kamar.


"Aku hanya tidak bisa tidur, Bu."


Ibunya masuk dan duduk di tepi tempat tidur. Tatapannya mengamati wajah putrinya yang terlihat letih. "Apa kamu benar-benar ingin tinggal di sini?"


Pertanyaan itu terdengar sederhana, tetapi ada sesuatu di dalamnya yang membuat Alya berpikir dua kali.


"Aku tidak tahu," jawabnya jujur. "Aku ingin, tapi aku juga merasa tidak diterima di sini."


Ibunya menghela napas. "Orang-orang butuh waktu, Alya. Kamu tahu sendiri bagaimana caramu pergi dulu…"


Alya menggigit bibirnya. Ia tahu.


Ibunya meraih tangan Alya, menggenggamnya erat. "Tapi kalau kamu ingin bertahan, kamu harus kuat."


Alya menatap ibunya. Ada sesuatu dalam nada suaranya yang terdengar seperti peringatan.


Malam itu, rumah keluarga Pradana masih diterangi oleh lampu-lampu temaram. Hawa dingin menyelimuti udara, tetapi bukan hanya suhu yang membuat suasana terasa berat. Alya duduk di ruang tamu bersama ayah dan ibunya. Kayla, adiknya, sudah lebih dulu masuk ke kamar, meninggalkan mereka bertiga dalam percakapan yang belum terselesaikan.


"Jadi… bagaimana rencanamu setelah ini?" suara ayahnya memecah keheningan.


Alya menatap gelas tehnya yang masih mengepulkan uap. Ia sudah kembali ke rumah, tetapi perasaan ragu masih menyelimutinya. Ada banyak hal yang belum bisa ia hadapi, terutama masa lalunya yang berakar di tempat ini.

Lihat selengkapnya