Keesokan harinya aku menjemput Celia di rumahnya karena di suruh oleh kedua orang tua kami untuk berangkat bareng. Celia keluar dari rumahnya dan saat aku melihatnya dia terlihat sangat cantik dengan pakaian sekolahnya, aku pun tak sengaja mengucapkan kau sangat cantik. Celia yang mendengar itu langsung terkejut dan marah terlihat dari raut wajahnya. "kenapa kau memuji ku? kau aneh hari ini" kata Celia. "Maaf" kata ku lalu aku mengajaknya untuk segera pergi ke acara Perjodohan. Saat sampai di tempat acaranya banyak sekali pasangan yang berjodoh seperti kami dan seumuran dengan kami. Lalu datang sang pembawa acara seorang laki-laki untuk mempersilahkan kami duduk secara berpasangan lalu setelah itu dia menjelaskan tentang Program Perjodohan dari pemerintah panjang lebar. Setelah menjelaskan itu semua dia menyuruh untuk para laki-laki memasuki sebuah ruangan khusus. lalu para laki laki pun masuk keruangan itu dan di dalam ruangan ini di penuhi dengan berbagai cincin yang tertata rapi di dalam kaca lalu tiba tiba pembawa acara tadi datang dan memberitahu kami bahwa kami akan melakukan latihan melamar. Maka pertama yang dilakukan jika ingin melamar adalah memilih Cincin untuk pasangannya.
Aku pun memilih Cincin, akan tetapi tidak ada yang bagus atau cocok menurut ku untuk Celia karena aku selama ini saling membenci dengan dia bagaimana aku bisa paham apa yang bagus dan di sukainya.
Aku terus-menerus memilih dan tidak terasa semua orang sudah mendapatkan cincin untuk pasangannya dan tersisa hanya aku saja. melihat itu aku melanjutkan untuk memilih apa yang cocok untuk Celia tetapi aku tidak menemukannya sampai-sampai si pembawa acara menanyakan kepada ku "apakah aku sudah selesai memilih?" aku pun menjawab "tidak" lalu si pembawa acara mengatakan "cepat lah pilih sebentar lagi acara latihan melamar akan di mulai." "ku beri kau waktu 5 menit ayo cepat pilih".