Cinta dan Sakit

Widayanti
Chapter #1

Prolog #1

Luna Permatasari dan Mila Faranita adalah sahabat sejak kecil, mereka selalu bersama dan satu sekolah. Rumah mereka bersebelahan, Mila dan Luna sudah mengenal satu sama lain.

Kelas satu SMA, Mila datang ke rumah Luna seperti biasanya. Luna menatap dengan bingung ke arah sahabatnya.

"Ada apa Mila?"

"Aku memiliki pacar, namanya Febri." Mila tersenyum bahagia menjelaskan pada Luna.

"Febri teman sekelas kita? Sejak kapan?"

"Baru satu bulan, besok hari libur. Bagaimana kalau besok aku kenalkan kamu dengan Febri dan sahabatnya?" Mila menggenggam tangan Luna dengan wajah bahagia.

"Terserah kamu saja, yang penting kamu bahagia."

Luna tersenyum menatap sahabatnya, keesokan harinya Luna bersiap untuk pergi dengan Mila. Mila datang ke rumah Luna, mereka pergi ke cafe. Mila melihat Febri dan menyapa.

"Sayang," Mila tersenyum menatap kekasihnya, Luna mengikuti sahabatnya. Laki-laki di hadapan Febri berdiri dan menatap Luna.

Luna dan laki-laki tersebut terdiam, Luna merasa jantungnya berdetak dengan kencang. Mila duduk disamping Febri, Luna duduk disamping laki-laki tersebut.

"Dion kenalkan, ini Mila pacarku dan Luna sahabat Mila." Febri dan Mila tersenyum.

Dion mengulurkan tangannya, "Dion."

"Luna," Luna menjabat tangan Dion.

"Kalian mengobrol saja, aku dan Mila harus pergi." Febri dan Mila pergi begitu saja meninggalkan Luna dan Dion, Luna bingung harus bagaimana.

"Kita satu kelas, tapi kita belum pernah berbicara." Dion tersenyum menatap Luna.

"Iya, aku tidak mudah mengobrol dengan laki-laki."

"Jadi begitu, apa kamu sudah memiliki kekasih?" pertanyaan Dion membuat Luna bingung.

"Belum," Luna tersenyum.

"Sebenarnya aku yang ingin berkenalan dengan kamu, aku yang meminta Febri membuat kita bertemu. Kamu tidak marah kan Luna?"

"Tidak, aku melihat dimata kamu tidak ada niat buruk."

"Apakah kamu mau memulai hubungan dengan aku, dan menjadi kekasih aku? Aku tahu caraku tidak romantis, tapi aku sangat mencintaimu." Dion tersenyum menggenggam tangan Luna.

Luna terdiam, "aku mau," Luna tersenyum, mereka berpelukan. Sejak malam itu, Luna dan Dion berpacaran, Mila bahagia akhirnya Luna memiliki kekasih yang baik.

Kelas dua SMA, orang tua Mila yang bekerja sebagai dokter harus pergi ke luar negeri. Mila tidur di kamar Luna selama tiga hari, Mila bercerita tentang kebahagiaannya. Luna hanya mendengar, tiba-tiba handphone Mila berbunyi.

Lihat selengkapnya