Keesokan harinya, Luna dan Mila bersiap. Luna terdiam menatap foto Dion, Mila merasa sedih melihat sahabatnya. Mila berdiri dan menyentuh pundak sahabatnya.
"Apa kamu yakin ingin menikah dengan Aldo?" Luna menatap Mila di cermin sedang wajah murung.
"Aku tidak memiliki pilihan untuk menolak pernikahan ini, ayo kita turun."
Dengan malas Luna turun ke bawah, Mila duduk disamping Luna. Luna malas melihat Aldo, Aldo tersenyum menatap Luna.
"Apakah Luna sudah siap menjadi istri Aldo?" Andi, papa Aldo bertanya. Luna terdiam, melamun kenangan bersama Dion. Mila menyentuh tangan Luna, Luna terkejut dan menatap Mila dengan bingung.
Luna menatap orang-orang disekelilingnya, "maaf tadi membahas tentang apa?"
"Saya bertanya, apa kamu siap menikah dan menjadi istri Aldo?" Andi menatap dengan serius.
"Saya belum siap untuk menikah, saya minta waktu satu tahun untuk menikah dengan Aldo." Linda terkejut mendengar perkataan putrinya.
"Luna, kamu jangan keterlaluan. Waktu satu tahun itu terlalu lama," Linda marah pada putrinya.
"Itu keputusan aku, kalau begitu aku permisi ke kamar. Aku merasa tidak enak badan," Luna pergi ke kamar.
"Maafkan putri saya," Linda tersenyum dengan ramah.
"Tidak apa bu Linda, saya paham perasaan putri anda. Tidak mudah menerima perjodohan," Andi tersenyum dengan ramah.
"Om, tante. Saya permisi ke kamar, saya ingin melihat keadaan Luna." Mila pergi ke kamar, Mila sedih melihat Luna sedang menangis menatap foto Dion. Mila duduk disamping luna.
"Apa kamu ingin menceritakan sesuatu padaku Luna?" Luna terdiam, Luna memeluk Mila.
"Aku tidak ingin menikah dengan Aldo, aku sangat mencintai Dion." Luna menangis dipelukan Mila.
"Aku tahu, terkadang takdir begitu kejam pada kita. Apapun yang terjadi, kamu harus kuat menjalani semuanya."
"Aku tidak ingin seumur hidup bersama Aldo," Luna menangis, Mila terdiam karena tidak mampu membantu sahabatnya.
Keesokan harinya, Aldo menjemput Luna. Dengan terpaksa, Luna ikut dengan Aldo ke kantor. Mila merasa kasihan pada Luna, setelah putus dari Dion. Luna tidak pernah tersenyum bahagia, setiap hari Aldo menjemput dan mengantarkan Luna pulang.
Delapan bulan berlalu, Aldo menjemput Luna ke kantor. Luna masuk ke dalam mobil Aldo, Aldo menjalankan mobilnya ke rumah Luna.
"Sayang, nanti kita dinner, kamu mau kan?"
"Aku ada janji dengan Mila, aku harus pergi dengan Mila." Luna berbohong, Luna tidak ingin berlama-lama dengan Aldo.