Tiga bulan berlalu, Dion datang ke rumah Luna untuk melamarnya. Mereka duduk di ruang tamu, Dion merasa takut jika ditolak lagi.
"Saya datang ke sini untuk melamar Luna menjadi istri saya, saya akan buktikan jika Luna akan bahagia bersama saya." Luna tersenyum mendengar perkataan Dion, Boby dan Linda menatap dengan serius.
"Apa kamu sanggup menghadapi kemarahan dan sifat manja putri saya untuk selamanya?" Boby menatap Dion dengan serius.
"Sanggup om, saya akan menghilangkan kemarahan dihati Luna dan selalu memanjakan Luna." Dion menatap Luna dan tersenyum.
"Apa kamu sanggup mengubah air mata Luna menjadi senyuman diwajah Luna?" tanya Linda dengan tegas.
"Saya hanya ingin melihat senyuman di wajah Luna, hati saya sakit melihat Luna menangis." Dion menggenggam tangan Luna.
"Baik saya restui kamu menikah dengan Luna, saya minta maaf jika saya menolak kamu tahun kemarin." Linda tersenyum.
"Terima kasih tante," Dion tersenyum bahagia.
"Mulai sekarang jangan panggil tante dan om, kamu harus memanggil kami papa dan mama." Linda tersenyum, Luna memeluk ibunya.
"Iya pa, ma." Dion tersenyum
"Terima kasih ma, terima kasih pa." Luna tersenyum memeluk kedua orang.
"Tidak perlu berterima kasih, mama sadar jika kebahagiaan kamu adalah Dion." Linda menyentuh wajah putrinya.
Jam 8 malam Luna mengirimkan pesan ke Mila, "Mil, besok ketemu di cafe jam makan siang."
"Iya, di cafe Rose saja."
"Okay Mil," Luna tertidur.
Keesokan paginya Dion menjemput Luna, mereka berangkat ke kantor bersama.
"Sayang, nanti siang ada meeting tidak?" Luna menatap Dion, Dion menatap Luna sebentar dan fokus menyetir.
"Ada sampai jam setengah satu siang, memang ada apa sayang?"
"Nanti aku mau ketemu Mila di cafe Rose, untuk memberi tahu kabar bahagia tentang kita." Luna tersenyum bahagia.
"Kamu datang ke cafe dahulu, nanti aku menyusul." Dion menatap Luna dan tersenyum.
"Okay, nanti aku tunggu." Luna dan Dion bekerja, jam 12 siang Luna pergi ke cafe dengan supir kantor.
"Bapak ke kantor saja, nanti saya kembali sama Dion." Luna tersenyum dengan ramah.
"Baik non, kalau begitu saya kembali ke kantor." Luna masuk ke dalam cafe, Luna memesan makanan dan minuman. Luna makan dan kemudian menunggu kedatangan Mila, Luna terkejut yang duduk didepannya adalah Aldo.