4 bulan telah berlalu, untuk pertama kalinya aku melihat seseorang berubah di pandangan mataku, dia adalah ka Fitri, penampilannya sekarang benar benar berubah dari sebelumnya, dari yang awalnya memakai celana jeans sekarang memakai gamis atau rok, berbusana sangat tertutup dan bahkan perkataanya pun menjadi sangat sopan, orang orang menyebutnya dengan kata hijrah
Aku tak menyangka di usianya yang sangat muda dia sudah memutuskan untuk berhijrah, sebenarnya dalam lubuk hatiku aku sudah tertarik dengan kata hijrah namun aku masih bimbang, karena sebenarnya aku masih dekat dengan salah satu lelaki teman SMK ku dulu, ya walaupun sebenarnya kami tidak ada ikatan tapi aku selalu berpikir bagaimana ini akan berakhir karena hampir setiap hari kita selalu bertukar kabar layaknya sepasang kekasih, aku dan dia sangat berbeda, aku memilih untuk bekerja setelah lulus sekolah dan dia memilih untuk melanjutkan pendidikannya, ada rasa iri dalam hatiku kepada dia, betapa beruntungnya dia bisa melanjutkan pendidikan langsung tampa harus berjuang untuk mendapatkan pekerjaan lebih dulu.
Tak bisa kupungkiri perubahan ka Fitri di toko membawa dampak positif kepada semua orang, aku bangga dengan keputusan ka Fitri di usianya yang masih muda dia sudah mampu bisa memberi kebaikan di lingkungan sekitarnya.
Jam istirahat berbunyi, aku bergegas untuk mengambil wudu untuk melaksanakan sholat dzuhur, sehabis sholat selesai aku melihat ka Fitri di salah satu sudut mushola, aku menghampiri ka Fitri untuk menanyakan beberapa hal yang ingin aku ketahui.
Aku : Permisi ka, boleh aku duduk di sebelah kaka ? (Tanya ku kepada ka Fitri)
Ka Fitri : Boleh Nayla, silahkan. (Ucap ka Fitri mempersilahkan aku duduk)
Aku : Ka Fitri sebenarnya aku penasaran dengan beberapa hal, bolehkan aku bertanya ?
Ka Fitri : Iya Nayla tanyakan saja, selama aku bisa menjawab insyaallah aku jawab. (Ucap ka Fitri dengan sangat halus)