Cinta Datang Terlambat

NIZAP02
Chapter #1

Chapter tanpa judul #1

***


“Jangan sampai enggak datang ya, Jun. Aku berharap banget kamu bisa datang di hari bahagiaku.”


Perempuan berambut panjang itu memberikan undangan pernikahan berisikan namanya dan juga calon suaminya. Tak lupa pula senyum bahagia terulas di bibirnya, sedangkan Arjuna hanya bergeming di tempatnya.


Apa perempuan ini tahu betapa remuk redam keadaan hati Arjuna saat ini.


“Kalau gitu aku permisi dulu ya, Anton udah nunggu di mobil. Kebetulan kami mau fitting baju pengantin hari ini. Bye, Jun.” ujarnya lagi.


Tanpa menunggu jawaban Arjuna, Reni pergi melangkahkan kakinya ke luar restoran.


Arjuna lagi-lagi harus menelan kekecewaan untuk kesekian kalinya. Bagaimana tidak, wanita yang dicintainya dan sudah menjalin hubungan selama dua tahun justru mengakhiri hubungan mereka tiga bulan lalu.


Alasannya, karena mereka tak lagi merasa ada kecocokan. Begitu kata Reni. Entah apa maksudnya, mungkin wanita itu yang memang merasa tidak merasakan kecocokan. Sedangkan Arjuna masih sangat mencintainya.


Setelah mengakhiri hubungan antara dirinya dan Arjuna, Reni seolah menghilangkan bak ditelan bumi. Dan Arjuna sendiri sedang mencoba untuk menerima keputusan sepihak itu, tapi belum juga proses move on berjalan, wanita itu kembali datang.


Setelah menghilang tanpa kabar, tiba-tiba saja wanita itu menghubunginya dan mengatakan ingin bertemu dengan Arjuna di restoran tempat pertama kali mereka berkencan, dengan senang hati Arjuna datang. Arjuna pikir Reni akan kembali padanya. Namun sebaliknya, wanita itu justru menyerahkan undangan pernikahan.


Arjuna terlalu naif dengan pikirannya. Kali ini hati Arjuna yang sudah hancur berkeping keping, semakin berserakan di mana-mana. Begitu sampai di sana, Reni menyambutnya dengan senyuman dan menyodorkan sebuah benda berbentuk segiempat berwarna cream yang bertuliskan namanya sendiri serta.


Arjuna merasa itu tidak adil untuknya, karena dengan begitu mudahnya wanita itu mendapatkan penggantinya. Bahkan sudah melangkah lebih jauh. Menikah. Sedangkan Arjuna harus terseok-seok untuk melupakan segala tentangnya, tentang mereka.


Dan wanita bilang apa tadi?


Berharap jika Arjuna datang ke hari bahagianya? Yang benar saja.


***


“Wah, gila!”


Aldo memegangi kepalanya melihat kondisi apartemen milik Arjuna yang bak kapal pecah. Aroma minuman beralkohol tercium memenuhi rongga pernapasannya. Botol-botol minuman dan putung rokok berserakan di lantai, atas meja dan kolong meja.


Kotak bekas makanan pun berserakan dan menimbulkan aroma tidak sedap, karena ada makanan yang masih tersisa di dalamnya.


Sedangkan si empunya apartemen itu sendiri bagaikan mayat hidup, hanya duduk diam termenung dengan tatapan kosong ke arah televisi yang menyala.


Ruangan itu gelap dan pengap, pencahayaan hanyalah dari televisi yang menyala dan satu lampu di kamar yang terbuka. Begitu mendekat ke arah Arjuna, Aldo bisa melihat kondisi Arjuna yang kacau. Bagian hitam di bawah matanya menandakan bahwa sahabatnya kurang tidur. Jangan lupakan wajah lesu, serta aroma kurang sedap yang juga ikut tercium dari tubuh Arjuna.


Mengenaskan. Kata yang tepat untuk menggambarkan bagaimana keadaan sahabatnya.


Lihat selengkapnya