Blurb
Andika dan Almira memang kembali berhubungan. Namun, ayahnya Almira tetap bersikukuh tidak merestui hubungan putrinya dengan penulis novel itu. Ayahnya tidak ingin putrinya terperosok jatuh ke dalam ajaran sesat yang menyesatkan. Sebab menurut keyakinannya bahwa ajaran paling benar adalah ajaran ahlussunnah wal jamaah. Ketika dalam keadaan dilema itulah, Salim mengatakan kepada Andika bahwa dia akan mengenalkan Andika dengan kakak sepupunya. Bahkan pemuda itu menunjukkan foto gadis itu.
Setelah mempertimbangkan matang-matang, akhirnya Andika memutuskan untuk melamar Ifra Kayla, gadis yang sama sekali tidak ia kenal. Ternyata keputusannya membuat pesantren geger. Bu Nyai dan Pak Kiai berang. Tapi Andika sama sekali tidak bergeming. Ia tetap kukuh dengan pendiriannya. Akhirnya ia berhenti dari pesantren dan kembali fokus menulis novel. Pasca menikah, kehidupan rumah tangga Andika bukannya membaik. Satu demi satu ujian datang menguji mereka berdua. Ujian pertama datang dari ibu mertuanya yang masih kukuh dengan keyakinan khurafatnya. Namun Andika yang sudah lama mendalami ilmu Hakikat dapat mengatasinya dengan baik meski perjuangannya tidak mudah. Ia luruskan dengan cahaya haq. Namun, ujian kembali datang dari tetangga sekitar rumahnya yang tidak lain masih saudara istrinya. Ia dianggap sebagai orang yang sesat. Bahkan ia dianggap sebagai pengikut aliran bid"ah.
Meski dihina dan dikatakan sebagai pengikut aliran sesat, Andika menerimanya dengan sangat lapang. Bahkan setelah ujian itu datang secara bertubi-tubi, bukannya dia kalah dan rumah tangganya porak-poranda, justru bahtera rumah tangganya makin kuat. Di saat itulah tumbuh benih-benih cinta dari dalam hati istrinya, Kayla. Perempuan itu yakin kalau pria itu adalah cinta pertama sekaligus suaminya yang akan menemaninya di surganya Allah kelak.