Judul : Janji di Bawah Pohon Ketapang
Penulis : Rana Kurniawan
Senja itu, Pantai Bagedur terlihat lebih sepi dari biasanya.
Langit berwarna oranye keemasan, dan angin laut membawa aroma asin yang lembut.
Di tepi pantai, di bawah pohon ketapang tua yang rindang, Santi duduk termenung.
Sudah beberapa hari ia kembali ke tempat ini, berharap angin bisa membawa tenang — tapi yang datang justru kenangan yang belum selesai.
Ia menatap ombak yang berkejaran, lalu memejamkan mata.
“Rana… apa kamu masih ingat tempat ini?” bisiknya lirih.
Tak lama, suara langkah kaki terdengar dari belakang.
Pelan, tapi pasti.
Santi berbalik, dan di sana berdiri seseorang yang begitu ia rindukan — Rana, dengan wajah lelah, mata merah, dan nafas yang tersengal karena perjalanan jauh.
Keduanya saling menatap tanpa kata.
Ombak menjadi saksi bisu antara dua hati yang dulu pernah saling memeluk, kini dipisahkan oleh janji dan waktu.
Rana melangkah mendekat.
“Kamu masih suka duduk di bawah pohon ini.…”
“Iya. Karena di sini pertama kali kamu bilang, kalau senja itu warna cinta.”
Rana tersenyum tipis.
“Dan sekarang aku baru sadar… cinta itu warnanya juga bisa jadi kelabu.”