Judul : Sore di Pasar Gunung Kencana
Penulis : Rana Kurniawan
Sore itu, pasar Gunung Kencana terlihat hidup seperti biasa.
Aroma gorengan dan kopi hitam bercampur dengan suara orang menawar harga. Langit di atasnya lembut berwarna jingga muda, tanda matahari akan turun sebentar lagi.
Rana baru saja selesai membantu RT Lurah memperbaiki papan nama jalan yang rusak akibat angin minggu lalu.
Peluh menetes di dahinya, tapi senyumnya tenang — seperti seseorang yang mulai berdamai dengan dirinya sendiri.
Dari kejauhan, Santi datang membawa kantong plastik berisi sayur dan bunga melati kecil. Ia menatap Rana, ragu-ragu, tapi akhirnya mendekat.
“Ran.…”
“Santi.”
Mereka saling menatap. Tak ada lagi amarah, hanya sisa-sisa rindu yang menahan napas.
Rana tersenyum pelan.
“Aku sempat mikir nggak bakal lihat kamu lagi di sini.”
“Aku sempat mikir kamu nggak bakal mau ketemu aku lagi.”
Keduanya tertawa kecil. Tawa yang canggung, tapi jujur.
Santi menyerahkan bunga melati itu.