Cinta di Bawah Lampu Pasar Kadubana

Rana Kurniawan
Chapter #16

Surat Untuk Kadubana

Judul : Surat Untuk Kadubana

Penulis : Rana Kurniawan


Sore itu, langit Kadubana berwarna keemasan.

Matahari pelan-pelan tenggelam di balik bukit kecil, sementara suara adzan magrib menggema dari surau dekat pasar.

Angin berhembus lembut membawa aroma tanah dan laut, mengisi udara dengan rasa tenang yang sulit dijelaskan.


Di rumah Rita, semua berkumpul. Di atas meja kayu, ada kertas, pena, dan secangkir teh melati hangat.

Rita tersenyum sambil berkata,


“Aku punya ide. Kita tulis surat, tapi bukan untuk orang, ya. Untuk Kadubana. Buat semua kenangan yang udah kita lalui di sini.”

Semua menatap satu sama lain, lalu mulai menulis perlahan.


✉️ Surat Santi untuk Kadubana

“Kadubana yang lembut,

Di sini aku belajar bahwa cinta bukan tentang siapa yang paling kuat bertahan,

tapi siapa yang paling berani mengakui kesalahan.


Aku pernah bersembunyi di balik diam, pernah takut bicara,

tapi di bawah langitmu, aku belajar bahwa kejujuran adalah bentuk cinta paling tulus.


Terima kasih sudah jadi tempat di mana aku menemukan luka,

tapi juga tempat aku menemukan rumah — dalam diri Rana.”


✉️ Surat Rana untuk Kadubana

“Kadubana,

Kau tahu setiap langkahku — dari pasar, ke pantai, ke senja di Gunung Kencana.

Semua membawa satu hal yang sama: perasaan yang tak pernah padam.

Lihat selengkapnya