Cinta di Luar Batas Takdir

Arif Wahidin
Chapter #2

Pertemuan kembali yang aneh#2

Hari-hari setelah pertemuan pertamanya dengan Adrian, Naya terus menjalani rutinitasnya yang biasa—sekolah dan bekerja di toko bunga paruh waktu. Namun, pertemuannya dengan pria itu masih menghantui pikirannya. Dia terus bertanya-tanya, mengapa Adrian tertarik padanya? Mereka berasal dari dunia yang sangat berbeda.


Sore itu, Naya sedang sibuk merapikan bunga di rak ketika pintu toko terbuka. Suara lonceng di pintu selalu menjadi pertanda pelanggan baru, namun kali ini, Naya tidak perlu menoleh untuk tahu siapa yang masuk. Perasaan aneh langsung menyelimutinya.


Adrian kembali.


Naya: (berbicara dalam hati) *"Dia lagi? Apa yang dia lakukan di sini?"*


Dia mencoba tetap tenang, seolah-olah ini hanyalah pelanggan biasa, bukan pria misterius yang sudah mengusik pikirannya selama beberapa hari terakhir.


Adrian: “Kita bertemu lagi, Naya.”


Nada suaranya tenang, tapi ada sesuatu di balik itu—sebuah ketegangan yang tidak bisa Naya jelaskan. Adrian mengenakan setelan formal seperti sebelumnya, memancarkan karisma yang sulit diabaikan.


Naya: (berusaha tersenyum) “Selamat sore, Tuan Adrian. Ada yang bisa saya bantu?”


Adrian mendekati meja tempat Naya berdiri, dan kali ini, tatapannya lebih intens. Dia melihat ke sekeliling toko sejenak sebelum menatap Naya kembali.


Adrian: “Bisa aku dapatkan bunga yang sama seperti terakhir kali?”


Naya mengangguk. Dia berbalik, sibuk mencari bunga yang dimaksud. Namun, perasaannya semakin aneh. Mengapa Adrian kembali, dan lebih penting lagi, mengapa ia merasa tertarik pada pria ini? Dia hanyalah gadis SMA biasa yang bekerja di toko bunga kecil. Adrian, di sisi lain, adalah CEO sebuah perusahaan besar. Dunia mereka tak mungkin lebih jauh berbeda.


Saat dia menyerahkan bunga pesanan Adrian, tangan mereka tak sengaja bersentuhan. Hanya sekejap, tapi cukup untuk membuat jantung Naya berdebar lebih cepat. Dia cepat-cepat menarik tangannya, merasa canggung.


Adrian: (dengan senyum samar) “Kamu terlihat gugup. Aku mengganggumu?”


Naya: (terbata-bata) “Tidak, Tuan. Saya hanya... terkejut Anda kembali.”


Adrian tertawa kecil, tetapi ada sesuatu yang lebih dalam di balik tawanya.


Adrian: “Mungkin aku suka dengan bunga-bunga di sini, atau mungkin... aku suka berbicara dengan kamu.”


Lihat selengkapnya