Cinta di Negeri Putih

ANDI RIRIN NOVIARTI
Chapter #3

Kencan pertama

Aku bergegas menyiapkan diri menemuinya selepas makan siang dan shalat Zuhur. Dengan mengenakan jilbab biru tua dengan longdress biru muda kesukaanku, membuatku terlihat lebih feminim dan anggun. Aku melangkah ke luar rumah dengan rasa percaya diri yang besar. Aku cukup berjalan kaki ke luar lorong dan di samping kompleks perumahan tempat tinggalku lah posisi cafe itu.

Aku memilih meja paling depan agar masih bisa dipantau pengunjung lain. Maklum aku merasa grogi jika jalan dengan cowok, apalagi baru mengenalnya lewat dunia maya. Jam telah menunjukkan pukul empat sore, sudah dua jam aku menunggunya namun ia tak kunjung datang. Saatnya aku pulang, pikirku. Aku merasa dipermainkan.

“Ah, mungkin saja dia lupa atau ada halangan mendadak. Fine!”

Aku merapikan isi tasku dan bergegas pulang. Belum cukup lima langkah, aku meninggalkan kafe, lampu padam. Ada setitik cahaya terang di hadapanku, yang perlahan-lahan membentuk tulisan: Will You Marry Me?

Seperti ada anak panah manis menghunjam hatiku. Lebay versi on the spot.

Aku berusaha tetap mempertahankan posisi berdiriku, cukup tenang dan tidak boleh terlihat gugup. Aku diam tanpa kata. Hanya mampu tersenyum. Seperti mimpi indah. Aku tak percaya. Aku melangkah maju meninggalkannya bersama kerlap-kerlip romantis di kafe itu. Ia menarik tanganku, aku segera melerai dan melepaskan tanganku dari genggamannya.

“Kenapa?” tanyanya dengan raut wajah memerah.

Lihat selengkapnya