Kau tau, betapa indahnya pelangi bagi hujan? Sama halnya indahnya dirimu bagiku.
.
Tuhan memang menciptakan senja dengan waktu yang cukup singkat namun sungguh menakjubkan. Namun, kau berbeda dengannya. Kau diciptakan dengan proses yang panjang untuk terus bersama ku untuk saat ini, besok, dan selamanya.
Senja memang indah, namun aku tak mau kau menjadi senja. Sebab, aku tak mau kau hanya bersamaku dalam waktu sesaat walau itu begitu indah dan mengesankan. Namun, dengan begitu bukan berarti aku membenci senja, tentu tidak. Sebab, senja mengajarkan kita tentang arti sebuah keikhlasan untuk misi merelakan.
Kau tau.. Mungkin dengan cara ikhlas, kau akan mendapatkan keindahan yang lebih indah dari sebelumnya, sama halnya kau mengikhlaskan senja untuk pulang yang tergantikan oleh sang malam dan setelahnya kau akan mendapatkan ganti dengan keindahan beribu bintang dan keindahan cahaya dari sang bulan.
Lupakan tentang hal itu,
Adakalanya kita tak selalu membahas dan menyamakan kehidupan kita dengan salah satu keindahan tuhan yang bernama senja tersebut,sebab kehidupan tak selamanya kita kaitkan dengan senja.
Karna tuhan sudah memberikan takaran kebahagiaan dan keindahan pada masing-masing ciptaan-Nya.
Sekarang aku ingin membahas kamu,wanita impianku..
Aku sesekali ingin bertanya pada tuhan,apakah aku boleh mengharapkanmu? Apa aku boleh berangan untuk memilikimu? Namun satu hal yang aku takuti, saat aku benar-benar telah jatuh kedalam perasaan yang begitu dalam,tuhan seketika berkata lain.
-- Aditya hermansyah --
🐇🐇🐇
Lelaki tampan itu sedang sibuk dengan ponselnya saat jam istirahat tiba. Ia baru saja sehabis latihan basket untuk pertandingan minggu depan dengan sekolah lain. Namun seketika lelaki yang tak lain adalah ditya itu harus mendengus kesal saat melihat seseorang yang melangkah mendekat kearahnya.
"Tuh, permaisuri lo datang. " Celetuk rangga sahabat ditya yang baru saja ingin pergi karna cowo yang merasa dirinya normal pasti akan risih saat perempuan seperti itu mendekat dengan sikap centilnya.
"Mau kemana lo? " Tanya ditya.
"Pergi, males gue lihat tuh cabean ga tau malu! " Jawab rangga.
"Lo pergi lo habis sama gue! " Ancam ditya. Jangan kira rangga takut akan ancaman dan tatapan dingin ditya, ia malah terkekeh sudah hafal dengan sifat sahabatnya itu, namun tetap saja ia menghentikan langkahnya.
" Hay honey " Pekik perempuan itu sembari duduk dengan tangannya yang menggandeng lengan ditya.
Ditya hanya memutar bola matanya malas. Jika saja didepannya ada kantung plastik, mungkin ia sudah muntah duluan."Ngapain sih lo! " Ujar ditya sinis.
"Ya ketemu sama kamu lah.. Masa gitu juga ditanya, emm.. Nanti jalan yuk! " Ujar perempuan yang bernama Bella itu.
Ya. Lebih tepatnya Bella sofia, seorang perempuan cantik dengan tubuh seksinya. Namun penampilannya bisa lebih tepat disebut sebagai cabe cabean dan tukang bully jika ada yang mendekati lelaki yang ia sukai. Itulah dia,bersikap seolah seperti wanita rendahan walau ia berasal dari keluarga yang berada.
Kenapa ditya bisa dekat dengan Bella?
No.. Bukan dekat lebih tepatnya didekati. Ditya memang playboy, namun ia juga masih bisa berfikir dengan baik siapa yang masih pantas dan wajar didekati dengan yang pantas dijauhi.