Aidan berdiri di tepi bukit, menatap langit malam yang bintang-bintang bersinar. Angin lembut menyapu wajahnya, dan ia merasa seolah-olah dunia di luar sana lebih besar dari apa yang bisa dilihatnya. Desa kecil tempat dia tinggal terasa semakin membosankan setiap hari. Sejak kecil, ia selalu terpesona oleh langit dan awan, memimpikan suatu hari bisa menjelajahi dunia di atasnya.
Pagi itu, saat ia sedang membersihkan gudang tua di rumahnya, Aidan menemukan sebuah kotak kayu kecil yang tersimpan di sudut ruangan. Kotak itu tampak tua, dengan ukiran rumit di atasnya. Ia membukanya dengan hati-hati dan menemukan sebuah peta kuno yang terlipat rapi di dalamnya. Peta tersebut penuh dengan simbol-simbol aneh dan tulisan-tulisan kuno yang hampir tidak bisa dibaca. Di tengah peta, ada gambar awan yang menggumpal dan sebuah jalur yang mengarah ke tempat yang tidak dikenal.
Jantung Aidan berdegup kencang. Apakah ini petunjuk menuju dunia yang selama ini hanya ada dalam mimpinya? Ia memutuskan untuk mengikuti petunjuk peta itu, meskipun perjalanan itu akan membawanya jauh dari kenyamanan dan keamanan desa kecilnya. Dengan tekad yang kuat, Aidan memulai persiapan perjalanan yang akan mengubah hidupnya selamanya.
Dalam minggu-minggu berikutnya, Aidan mengumpulkan perlengkapan dan mempersiapkan dirinya secara fisik dan mental untuk perjalanan panjang ini. Ia meninggalkan desa dengan berat hati, memeluk ibunya dan saudara-saudaranya dengan penuh rasa sayang. Perasaannya campur aduk antara kecemasan dan kegembiraan saat ia memulai langkah pertama menuju petualangan yang belum pernah ia bayangkan sebelumnya.