cinta ditengah Gelombang penjajahan

Fajar Sidik Triyanto
Chapter #8

Keterlibatan Politik dan Manipulasi yang Menghantui

Bab 8: Keterlibatan Politik dan Manipulasi yang Menghantui

Bab Pembuka: Strategi Perlawanan

Adegan 1: Pusat Perencanaan

Di markas rahasia kelompok perlawanan yang terletak di sebuah gua tersembunyi di lereng bukit, Raden Prabowo dan timnya berkumpul untuk merancang strategi baru. Suasana dalam ruangan dipenuhi dengan peta-peta, dokumen-dokumen, dan alat komunikasi yang dibutuhkan untuk koordinasi.

Anggota kelompok sibuk membahas rencana serangan dan memeriksa informasi terbaru tentang pergerakan pasukan Belanda. Ernest dan Barlian memimpin diskusi dengan Prabowo yang memimpin rapat.

Ernest: (Menggelar peta di meja) "Kita harus mengambil alih pos-pos strategis ini. Jika kita bisa menguasai daerah ini, kita bisa menekan pergerakan Belanda."

Barlian: (Menunjuk lokasi di peta) "Tapi kita juga harus berhati-hati. Mereka memiliki banyak mata-mata. Kita tidak bisa terlalu terang-terangan."

Prabowo: (Memeriksa dokumen) "Informasi yang kami terima mengindikasikan bahwa Belanda merencanakan serangan besar. Kita harus siap untuk menghadapi serangan itu dan merespons dengan cepat."

Ratna, yang baru saja bergabung dengan kelompok, memasuki ruangan dengan wajah serius.

Ratna: "Aku mendapatkan informasi bahwa Belanda telah mengidentifikasi beberapa titik lemah dalam pertahanan kita. Mereka juga mulai mendekati beberapa desa pendukung kita."

Prabowo: (Menyimak dengan cermat) "Kita harus segera memperkuat pertahanan kita di titik-titik lemah itu dan mencari cara untuk mengalihkan perhatian mereka."

Bab Isi: Keterlibatan Amara dan Manipulasi

Adegan 2: Pertemuan Rahasia dengan Amara

Setelah rapat strategis, Prabowo memutuskan untuk melakukan kunjungan rahasia ke kebun, tempat dia biasanya bertemu dengan Amara. Kebun ini, meskipun tampak damai, menyimpan banyak rahasia di dalamnya.

Amara menunggu di tempat yang sama seperti sebelumnya, tetapi kali ini dia terlihat lebih cemas. Prabowo menyadari perubahan ini dan mulai mengkhawatirkan sesuatu.

Prabowo: "Amara, ada yang tidak beres? Kau tampak sangat cemas hari ini."

Lihat selengkapnya