cinta ditengah Gelombang penjajahan

Fajar Sidik Triyanto
Chapter #15

Pernikahan dan Pengkhianatan

Bab 15: Pernikahan dan Pengkhianatan

Adegan 1: Persiapan Pernikahan

Di sebuah desa yang terletak di pinggiran kota, suasana sedang disiapkan untuk pernikahan Amara dan calon suaminya, seorang bangsawan dari keluarga terkemuka. Suara keriuhan dan hiruk-pikuk persiapan pernikahan mengisi udara. Sementara itu, Prabowo berdiri di luar gedung yang didekorasi megah, wajahnya tampak penuh kekhawatiran.

Prabowo: (Bersama Ernest dan beberapa anggota kelompok) "Ini bukan sekadar pernikahan. Ini adalah simbol dari kekuatan dan kontrol Belanda atas keluarga-keluarga bangsawan. Pernikahan ini akan memperkuat pengaruh mereka."

Ernest: (Dengan nada khawatir) "Apa yang akan kita lakukan? Ini bisa merusak seluruh strategi kita dan menghancurkan upaya kita untuk meraih kemerdekaan."

Prabowo: (Berpikir keras) "Kita harus memastikan bahwa pernikahan ini tidak merusak perjuangan kita. Aku memiliki rencana, tapi ini akan sangat berisiko."

Adegan 2: Rencana Prabowo

Di sebuah ruangan tersembunyi yang terletak di luar area persiapan pernikahan, Prabowo, Ernest, dan beberapa anggota kelompok berkumpul untuk merencanakan tindakan mereka.

Prabowo: "Aku akan menyusup ke dalam pernikahan sebagai tamu yang tidak diundang. Aku akan mencari cara untuk merusak pernikahan ini dari dalam. Sementara itu, kalian harus memastikan bahwa semua anggota kita berada di posisi yang tepat untuk bertindak jika diperlukan."

Ernest: "Apa yang akan kau lakukan jika mereka mengenalimu?"

Prabowo: "Aku akan menggunakan identitas baru dan berpura-pura sebagai seorang pengamat dari luar. Aku juga perlu memastikan bahwa kita memanfaatkan kesempatan ini untuk mendapatkan informasi penting tentang keluarga bangsawan dan rencana mereka."

Adegan 3: Perayaan Pernikahan

Di dalam gedung pernikahan yang megah, Amara mengenakan gaun pengantin yang indah, terlihat tegar namun penuh kecemasan. Prabowo, dengan identitas baru sebagai tamu, masuk ke dalam kerumunan dengan hati-hati. Ia mengamati setiap sudut ruangan dan tamu yang hadir.

Amara: (Berbicara dengan calon suaminya) "Aku harap kita bisa menjalani hari ini dengan damai, meskipun aku tahu ada banyak yang dipertaruhkan."

Calon Suami Amara: "Kita akan melalui ini bersama. Keluarga kita sangat menantikan hari ini."

Selama upacara, Prabowo berpindah-pindah tempat dan mengamati dengan cermat, berusaha untuk mendapatkan informasi yang berguna. Dia menyadari bahwa pernikahan ini adalah bagian dari rencana yang lebih besar yang melibatkan dukungan politik dan sumber daya untuk Belanda.

Adegan 4: Konfrontasi dan Pengkhianatan

Ketika malam semakin larut, Prabowo memutuskan untuk melancarkan aksinya. Dengan sigap, dia menyusup ke ruang belakang, di mana Amara dan calon suaminya berada.

Prabowo: (Dengan nada serius) "Amara, aku tahu ini mungkin saat yang sangat sulit untukmu, tetapi kita tidak bisa membiarkan pernikahan ini berlanjut. Ini akan mengancam perjuangan kita dan keselamatan rekan-rekan kita."

Amara: (Terkejut dan emosional) "Apa yang kau lakukan di sini, Prabowo? Aku harus menjalani pernikahan ini. Aku tidak memiliki pilihan lain."

Prabowo: "Ada cara untuk menghentikannya tanpa mengungkapkan identitas kita. Aku akan membuat kekacauan kecil untuk mengalihkan perhatian tamu dan memungkinkan kita untuk mengambil tindakan yang diperlukan."

Lihat selengkapnya