cinta ditengah Gelombang penjajahan

Fajar Sidik Triyanto
Chapter #19

Keterpurukan dan Ketidakpastian

Bab 19: Keterpurukan dan Ketidakpastian

Lokasi: Markas perlawanan di sebuah desa terpencil, malam hari. Ruangan dipenuhi dengan peta, dokumen, dan senjata. Lampu minyak memberikan cahaya temaram yang menerangi wajah-wajah lelah dari para pejuang.

Prabowo duduk di meja besar yang dipenuhi dokumen dan peta, terbenam dalam pikirannya. Pesan rahasia dari Amara terus berputar di pikirannya, menambah berat beban yang sudah dia pikul. Dia mengingat kembali kata-kata dalam telegram yang mengatakan ada rahasia yang harus diketahui, dan merasa ada sesuatu yang mendalam di balik pesan itu.

Ernest, rekan dekat Prabowo, memasuki ruangan dengan ekspresi cemas.

Ernest: (Menutup pintu dengan hati-hati) "Prabowo, kau tampak gelisah. Apa yang terjadi? Ada kabar dari Amara?"

Prabowo: (Menghela napas panjang) "Ya, ada pesan dari Amara. Dia menyebutkan rahasia yang sangat mendesak. Aku tidak tahu apa maksudnya, tetapi aku merasa ada sesuatu yang sangat penting yang harus kita ketahui."

Ernest: (Mendekat dan melihat telegram) "Kita harus menemukan jawaban secepatnya. Jika ada sesuatu yang bisa mempengaruhi perjuangan kita, kita perlu mengetahuinya."

Adegan berlanjut dengan Prabowo dan Ernest merencanakan langkah selanjutnya. Mereka memutuskan untuk mengumpulkan kelompok pejuang dan membuat strategi untuk menyelidiki rahasia yang disebutkan oleh Amara.

Di Ruang Rapat

Ruangan rapat dipenuhi oleh para pejuang, semua duduk dalam diam yang tegang. Prabowo berdiri di depan meja, wajahnya serius dan penuh tekad.

Prabowo: "Kita baru saja menerima pesan dari Amara yang mengindikasikan adanya rahasia penting yang perlu kita ketahui. Kita tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, tetapi kita harus siap menghadapi kemungkinan terburuk."

Barlian, anggota kelompok yang dikenal sebagai salah satu orang kepercayaan Prabowo, berdiri dan berbicara.

Barlian: "Apa langkah pertama kita? Bagaimana jika ini adalah upaya dari musuh untuk mengalihkan perhatian kita?"

Prabowo: "Kita harus menyelidiki lebih dalam. Kita harus memastikan apakah ada ancaman baru atau jika ada informasi yang disembunyikan oleh Amara. Ernest dan aku akan memimpin penyelidikan ini. Kami membutuhkan semua informasi yang dapat kita kumpulkan tentang pergerakan musuh dan keadaan di sekitar Amara."

Adegan beralih ke malam hari, ketika Prabowo dan Ernest melakukan perjalanan rahasia menuju tempat tinggal Amara. Mereka menggunakan rute yang aman dan tersembunyi, menghindari patroli musuh dan menjaga kerahasiaan.

Lihat selengkapnya