cinta ditengah Gelombang penjajahan

Fajar Sidik Triyanto
Chapter #20

Awal Mula Ketertarikan Ernest terhadap Amara

Bab 20: Awal Mula Ketertarikan Ernest terhadap Amara

Pendahuluan:

Pada malam yang berkilauan di rumah keluarga Prabowo, sebuah pesta kebangsaan berlangsung meriah. Pesta ini merupakan perayaan tahunan untuk memperingati pencapaian dan pengaruh keluarga Prabowo dalam masyarakat, sekaligus sebagai ajang pertemuan sosial bagi elit politik dan sosial di kota. Di antara kerumunan tamu, Ernest, seorang penasihat militer Eropa baru yang baru saja dipindahkan ke Jakarta, menghadiri acara ini untuk memperkenalkan dirinya dan membangun jaringan. Sementara itu, Raden Prabowo, pemuda bangsawan yang sangat dihormati dan kunci dari banyak pergerakan politik lokal, sedang menjalankan tugas sebagai panglima tentara di Divisi Siliwangi di Jawa Barat, jauh dari pusat acara.

Pengenalan Ernest:

Ernest, pria berusia awal 30-an, adalah seorang pria tinggi dan tampan dengan mata biru yang tajam dan rambut coklat yang teratur. Penampilannya yang elegan dan sikapnya yang penuh percaya diri membuatnya menonjol di antara kerumunan elit lokal. Dia memiliki keahlian dalam strategi militer dan diplomasi, dan kedatangannya ke Jakarta dimaksudkan untuk memperkuat posisi Belanda di kawasan tersebut.

Adegan 1: Pertemuan Awal

Di luar balkon yang menghadap ke kota yang berkilauan, Ernest menikmati suasana malam yang tenang, sambil memegang gelas sampanye. Ia mengamati sekeliling, mencoba memahami keunikan budaya lokal. Di sinilah dia melihat Amara, seorang wanita cantik dengan balutan gaun sutra yang berkilau, berdiri sendirian sambil memandang ke kejauhan. Ernest merasa ada sesuatu yang istimewa tentangnya.

Ernest: (tersenyum ramah) "Malam ini sangat indah, bukan? Apakah Anda sering datang ke sini untuk menikmati pemandangan?"

Amara: (menoleh dengan senyum lembut) "Kadang-kadang. Tempat ini memiliki ketenangan tersendiri di tengah keramaian."

Ernest: "Aku baru di Jakarta dan merasa bahwa aku telah menemukan keindahan yang tersembunyi. Nama saya Ernest. Dan Anda?"

Amara: "Amara. Senang bertemu denganmu, Ernest."

Adegan 2: Percakapan Mendalam

Ernest dan Amara terlibat dalam percakapan yang menggugah pikiran di balkon. Amara mengungkapkan pandangannya tentang kemerdekaan dan perubahan sosial, sementara Ernest tertarik mendengar lebih banyak tentang ide-idenya. Percakapan mereka mengalir lancar, menunjukkan kedalaman intelektual dan semangat yang kuat dari keduanya.

Ernest: "Bagaimana Anda melihat masa depan negara kita dalam menghadapi perubahan besar ini?"

Amara: "Saya percaya bahwa kemerdekaan dan perubahan harus dimulai dari hati dan pikiran setiap individu. Kita harus berjuang untuk sesuatu yang lebih baik bukan hanya untuk diri kita sendiri, tetapi juga untuk generasi mendatang."

Ernest: "Kau memiliki pandangan yang sangat inspiratif. Aku merasa sangat terhubung dengan apa yang kau katakan."

Amara: "Dan aku merasa sama. Tidak sering aku bertemu seseorang yang begitu memahami dan menghargai pandangan seperti itu."

Adegan 3: Ketertarikan Tumbuh

Setelah pertemuan malam itu, Ernest dan Amara sering bertemu dalam berbagai acara sosial. Mereka mulai saling memahami lebih dalam, dengan Ernest semakin terpesona oleh kecerdasan dan semangat Amara. Amara juga menemukan kenyamanan dalam berbicara dengan Ernest, merasa bahwa dia bisa berbagi pikiran dan perasaan tanpa penilaian.

Ernest: (dalam pertemuan di kafe) "Aku semakin yakin bahwa ada sesuatu yang sangat istimewa antara kita. Apakah kau merasakannya juga?"

Amara: "Aku merasakannya. Tapi kita harus berhati-hati. Ada banyak hal yang harus dipertimbangkan."

Lihat selengkapnya