cinta ditengah Gelombang penjajahan

Fajar Sidik Triyanto
Chapter #21

Pengkhianatan dan Cinta yang Terlarang

Bab 21: Pengkhianatan dan Cinta yang Terlarang

Adegan 1: Motivasi dan Keputusan

Setting: Markas besar perlawanan, malam hari. Ernest, seorang tentara asing yang baru bergabung, sedang berdiri di depan peta besar yang menunjukkan posisi musuh dan pasukan perlawanan. Matanya penuh tekad dan kebimbangan.

Ernest: (berbicara pada dirinya sendiri) "Aku datang ke sini untuk membela kemerdekaan, bukan untuk menghancurkannya. Aku harus memilih jalanku. Cinta Amara memotivasiku, tapi aku harus berhati-hati. Aku tidak tahu apa yang akan kulakukan jika Prabowo tahu tentang rasa cintaku."

Rekan Kerja: (masuk ke ruangan dengan laporan) "Ernest, kita mendapatkan berita bahwa ada rencana dari pihak musuh untuk menyerang kita. Apakah kamu sudah siap untuk peranmu?"

Ernest: (dengan penuh tekad) "Aku siap. Aku ingin bergabung dengan tim di lapangan dan membantu sebisa mungkin."

Rekan Kerja: (mengangguk) "Bagus. Aku yakin kamu akan membuat perbedaan. Tapi hati-hati, posisi kita sangat rentan."

Adegan 2: Pengkhianatan dan Ketegangan

Setting: Rumah Amara. Ernest dan Amara sedang duduk berhadap-hadapan di ruang tamu yang tenang, namun suasana terasa tegang.

Ernest: (dengan ekspresi cemas) "Amara, aku harus memberitahumu sesuatu. Aku memutuskan untuk bergabung dengan pasukan Prabowo. Aku tahu ini adalah keputusan besar, tapi aku merasa ini adalah jalan yang benar untukku."

Amara: (terkejut dan bingung) "Ernest, aku tidak tahu kamu merasa seperti ini. Tapi bagaimana dengan Prabowo? Bagaimana jika dia tidak menerima kehadiranmu dengan baik?"

Ernest: (dengan penuh harapan) "Aku tidak peduli dengan risikonya. Aku akan membuktikan kesetiaanku dengan cara apa pun. Aku hanya ingin membuat perbedaan dan mendukung perjuangan kita."

Amara: (menunduk, merasa tertekan) "Aku sangat menghargai keputusanmu, tapi aku juga khawatir. Perjuangan ini penuh risiko, dan aku takut kamu bisa terjebak dalam situasi yang berbahaya."

Adegan 3: Bergabung dengan Prabowo

Setting: Markas besar perlawanan, di hadapan Raden Prabowo. Ernest akhirnya bertemu dengan Prabowo untuk pertama kalinya setelah bergabung.

Prabowo: (melihat Ernest dengan penuh perhatian) "Ernest, aku mendengar banyak tentangmu. Kamu adalah tambahan yang berharga untuk tim kami."

Lihat selengkapnya