cinta ditengah Gelombang penjajahan

Fajar Sidik Triyanto
Chapter #26

Long March Siliwangi

Bab 26: Long March Siliwangi

Pembuka Bab:

Setelah Perjanjian Renville pada 17 Januari 1948, wilayah kekuasaan Republik Indonesia diakui hanya terbatas pada Jawa Tengah, Yogyakarta, dan sebagian Sumatra. Jawa Barat dianggap berada di bawah kontrol Belanda, yang menyebabkan pasukan TNI, khususnya Divisi Siliwangi, harus dipindahkan ke wilayah yang diakui sebagai bagian dari Republik. Maka, pasukan Divisi Siliwangi diperintahkan untuk melakukan hijrah atau "long march" dari Jawa Barat menuju Yogyakarta, yang pada saat itu menjadi ibu kota sementara Republik Indonesia.

Adegan 1: Persiapan Long March

Setting: Markas Divisi Siliwangi di Jawa Barat. Persiapan untuk Long March sedang dilakukan dengan intensitas tinggi.

Deskripsi Adegan:

Di markas Divisi Siliwangi, suasana sibuk dan penuh semangat. Pasukan, keluarga, dan staf sibuk mempersiapkan perjalanan panjang mereka. Tentara mengemas peralatan, perlengkapan, dan logistik, sementara keluarga militer menyiapkan kebutuhan pribadi mereka. Raden Prabowo memimpin persiapan, memastikan bahwa semua berjalan dengan lancar.

Dialog di Markas:

Raden Prabowo: "Persiapan harus sempurna. Ini adalah perjalanan yang berat, dan kita harus memastikan semua perlengkapan dan dokumen siap. Ingat, ini adalah bagian dari perjuangan kita."

Perwira Logistik: "Jenderal, semua barang sudah dikemas dan siap untuk diangkut. Kami juga sudah menyiapkan rute perjalanan."

Raden Prabowo: "Bagus. Pastikan komunikasi dengan unit-unit lainnya tetap berjalan dengan baik selama perjalanan. Kita harus siap menghadapi segala kemungkinan."

Keluarga Prabowo: (Melihat persiapan) "Kita harus kuat dan bersabar. Ini adalah bagian dari pengorbanan kita untuk negara."

Raden Prabowo: "Kita semua melakukan ini demi masa depan bangsa. Terima kasih atas dukungan dan pengertian kalian."

Adegan 2: Memulai Long March

Setting: Jalanan di Jawa Barat. Divisi Siliwangi memulai perjalanan panjang mereka menuju Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Deskripsi Adegan:

Di pagi hari yang dingin, Divisi Siliwangi memulai Long March dengan langkah pasti. Pasukan dan keluarga bergerak secara teratur, melintasi medan yang berat dan tidak terduga. Raden Prabowo memimpin di depan, menunjukkan keteguhan dan kepemimpinan yang kuat.

Dialog Selama Perjalanan:

Raden Prabowo: "Tetap fokus pada tujuan kita. Kita harus melawan rasa lelah dan terus maju. Ini adalah bagian dari perjuangan kita."

Tentara: "Kami siap, Jenderal. Kami akan terus maju hingga tujuan tercapai."

Keluarga Militer: "Kami akan mengikuti langkah kalian dan berdoa agar perjalanan ini aman."

 

 

Lihat selengkapnya