Cinta Dua Hati "Novel"

Herman Sim
Chapter #1

Gua Baru Tahu

"Ini saya sedang dijalan, saya kejebak macet," sahut Nirmala sambil tangan kanannya masih tempelkan ponsel pada kuping kanannya dan tangan kirinya stabilkan setir mobil. Makin cemas ingin buru-buru sampai kerumah sakit, karena dirinya bekerja sebagai dokter specialis penyakit dalam. Nirmala masih terduduk di belakang kemudi setir mobil perhatikan jalan di depan macet. Antrian mobil terlihat tidak sabaran main serobot kiri kanan, mobil VW Combi antik warna biru tua milik Nirmala serasa di pepet kiri dan kanan.

"Duh untung ngak apa-apa," guman makin cemas Nirmala.

"Tin ... tin ..." dua kali Nirmala tekan kencang klakson mobilnya, tetap saja mobil di depannya ngak mau jalan-jalan. "Cepat Dokter, pasiennya udah mau pulang nih." terdengar suara sambungan telpon dari Surni, Suster Rumah Sakit, tempatnya Nirmala praktek. Lantas ponsel di letakan Nirmala gitu aja di samping jok sebelah kirinya.

"Dok, Dokter ... Halo ... halo ..." masih terdengar suara sambungan telpon dari Surni.

"Kapan kota Jakarta ngak pernah macet kayak gini terus," cepat setir kemudi mobil di belokan kekanan, hampir nubruk mobil di sampingnya.

"Heiii ati-ati dong loe! Hampir loe nabrak angkot gua!" tuding dari dalam mobil, sopir angkot rada jengkel karena bemper depannya hampir tertabrak.

"Kena ngak? Kena juga ngak loe!" sewot Nirmala sewot balik tunjuk sopir angkot rada jiper lihat gaya nyetir Nirmala nyaris mepet mobil di sisi kanan kirinya.

"Huhhh! Nyaris!" tersenyum Nirmala mobilnya bebas dari kemacetan. Mobil berjalan susuri jalan mulai tidak macet lagi. Tergurat senyum raut wajah Nirmala perhatikan gedung bertingkat yang ada di sisi kiri kanan mobilnya terus meleset kencang, karena dirinya di tunggu pasien.

Rumah Sakit "Sehat" sudah ada di hadapan mobil Nirmala meluncur mundur ngepasin parkir. "Brug" terdiam pelan-pelan pandangan Nirmala melirik kaca spion kiri, bemper mobil bagian belakang kirinya membentur mobil Mercy Putih, milik Markus owner Rumah Sakit.

"Waduw. Gawat-gawat nih," ketakutan Nirmala diam sesaat perhatikan parkiran makin padat. Tersenyum raut wajah Nirmala majuin mobilnya kedepan dan parkirkan mobilnya di depan mobil Mercy Putih.

"Aman deh," guman senang Nirmala turun dari mobilnya, sempat melirik bemper mobil Mercy Putih lecet ninggalin cat biru tua.

Langkah cepat Nirmala lari mulai pelan, Nirmala menunduk sembari perhatikan langkah jalan Kevin, pacarnya buru-buru jalan.

Lihat selengkapnya