Hari ini, November 2023
Apa pendapatmu tentang cinta?
Jika kau bertanya apa pendapatku tentang cinta, maka hanya satu jawaban yang bisa aku berikan. Cinta itu laksana …
“Cinta!!”
Cinta menolehkan kepalanya ketika mendengar namanya dipanggil oleh rekan kerjanya, Luna. “Sssttt!!!” Cinta memberikan isyarat pada Luna dengan jarinya agar tidak berteriak memanggil namanya di lorong rumah sakit.
“Ah!! Maaf. maaf, maaf. Kebiasaan lamaku.” Luna menutup mulutnya menyadari suaranya menggema di lorong rumah sakit dan mungkin mengganggu ketenangan pasien yang sedang beristirahat.
“Kamu ini!!” Cinta menegur Luna dengan merendahkan suaranya setelah Luna menghampirinya.
“Maaf, kebiasaan lama. Aku masih belum terbiasa bekerja sebagai perawat di kelas VIP setelah dua tahun lebih bekerja sebagai perawat di bagian IGD.” Luna menyesali kebiasaan lamanya yang masih belum berubah.
“Hati-hati, jika kepala perawat yang menangkapmu, kamu bisa mendapat hukuman lagi darinya. Apa kamu mau mendapatkan pekerjaan tambahan seperti sebelumnya???” Cinta menggoda sedikit Luna dengan mengingatkan Luna dengan hukuman yang baru dijalaninya seminggu yang lalu. “Aku sih … merasa senang jika ada yang meringankan tugasku dengan menangani salah satu pasienku yang sedikit … ehm rewel.”
Cinta menghentikan ucapannya dengan sedikit mengerlingkan matanya ke arah Luna. Dan cara itu berhasil membuat Luna menggelengkan kepalanya dengan kencang karena membayangkan hukuman yang menyiksanya selama beberapa hari di bulan lalu. “Tidak mau lagi! Aku lebih baik dikembalikan ke IGD dari pada harus menangani pasien yang manja dan rewel seperti itu lagi.”
Cinta tersenyum kecil karena berhasil menggoda rekan kerjanya sekaligus teman kuliahnya itu. “Jangan sampai kepala perawat mendengar ucapanmu itu, Lun. Jika dia mendengarnya, maka habislah nyamamu!”
“Kenapa begitu???” Luna bingung.
“Karena … kepala perawat akhirnya menemukan kelemahanmu. Aku bisa pastikan … jika kamu membuat masalah lagi, maka selanjutnya hukuman itu lagi yang akan menunggumu, Luna.”
Luna bergidik mendengar ucapan Cinta. “Jangan sampai hari itu datang padaku, Cinta.”
“Perawat Cinta!!”
Luna dan Cinta langsung membeku karena mengenali pemilik suara yang baru saja memanggil nama Cinta.
“Sial!” Luna menyikut Cinta dan berbisik. “Umur kepala perawat sepertinya bakalan panjang. Kau dengar suaranya bukan??? Baru saja kita membicarakannya dan dia sudah muncul memanggil namamu.”
Cinta menganggukkan kepalanya setuju dan sekali lagi menggoda Luna yang masih merasa sedikit takut kepada kepala perawat di bagian VIP meski sudah beberapa bulan pindah bagian. “Sepertinya begitu. Kepala perawat pasti memiliki umur yang panjang untuk mengurusmu.”
“Kira-kira, kepala perawat mendengar percakapan kita barusan tidak??” Luna berbisik dengan raut khawatir.