CINTA LAKSANA EKSTASI

mahes.varaa
Chapter #2

PERTEMUAN YANG TIDAK DIINGINKAN PART 2

April 2022

“Selamat datang di Rumah Sakit Djiwa Sehat. Perkenalkan saya Rama-pemilik rumah sakit ini sekaligus dokter utama di rumah sakit ini … “

Cinta memandang bangunan kuno dengan banyak lumut di bagian sudutnya sembari mengingat kembali alasannya berada di sini-di pinggiran kota yang sepi dan bahkan lebih tepat jika disebut dengan daerah perbatasan.

“Kenapa harus aku lagi, Bu Kepala??”

"Jika Perawat Reni tidak mau dan tidak bisa, bagaimana denganmu, Perawat Layla?”

“Sa-saya juga tidak bisa, Bu. Ibu Kepala tahu sendiri, tiga bulan lagi saya akan menikah. Saya dan suami saya harus mengurus persiapan pernikahan, Bu. Jika harus menjadi perawat relawan di pinggiran kota … bisa-bisa pernikahan saya diundur atau bahkan gagal.Bu.”

“Kalau kalian semua tidak mau dan tidak bisa, lalu siapa yang akan menjadi perawat relawan??”

Begitulah alasan Cinta berada di depan bangunan rumah sakit yang bahkan tidak terlihat seperti bangunan rumah sakit jika bukan karena papan namanya yang bertuliskan ‘Rumah Sakit Djiwa Sehat’. Karena perawat senior lain mampu memberikan satu dari seribu alasan untuk menghindar, maka pilihan satu-satunya jatuh pada Cinta yang merupakan perawat junior yang tidak bisa menyebutkan satu dari seribu alasan yang ada.

 “ … Ini perawat Nanda sekaligus asistenku yang membantuku mengurus rumah sakit ini. Jika kalian membutuhkan sesuatu atau stok obat dan peralatan habis, silakan memberitahu perawat Nanda. Lalu yang disampingnya adalah istriku Mila sekaligus juru masak di rumah sakit ini. Masakannya sangat enak … hanya saja.” Pak Rama pemilik Rumah Sakit Djiwa Sehat yang tadi memberikan sambutan dengan suara yang cukup lantang tiba-tiba merendahkan suaranya, mendekatkan dirinya kepada Cinta bersama dengan rombongan relawan, dan berbisik dengan suara paling lirih yang bisa dilakukannya. “Jangan sekali-kali memakan kari buatan istriku! Jika kalian masih sayang dengan perut dan usus kalian dan masih ingin hidup lebih lama, akan lebih jangan menyinggung nama masakan itu, apalagi memakannya. Apapun yang terjadi, jangan memakan itu.”

Perkenalan yang singkat, padat, jelas dan cukup menyenangkan jika membahas tentang kari buatan Bu Mila. Itulah penilaian pertama dari Cinta ketika tiba di Rumah Sakit Djiwa Sehat untuk pertama kalinya sebagai satu dari beberapa relawan yang dikirim dari Rumah Sakit Gerilya Husada di mana Cinta bekerja.

Rumah Sakit Djiwa Sehat adalah bangunan rumah sakit yang lebih mirip dengan klinik. Hanya menyediakan sepuluh tempat tidur untuk pasien rawat inap dan lima tempat tidur untuk pasien gawat darurat. Ditambah lagi … hanya ada satu dokter dan satu perawat saja yang ada di rumah sakit ini. Jadi menyebut kata rumah sakit untuk Rumah Sakit Djiwa Sehat sepertinya kurang tepat, itulah yang Cinta pikirkan.

“Kenapa menyebutnya dengan rumah sakit, Pak? Saya rasa nama klinik lebih tepat untuk tempat ini daripada rumah sakit.” Cinta yang merasa terganggu dengan sebutan rumah sakit pada Rumah Sakit Djiwa Sehat, mengajukan pertanyaan itu kepada Pak Rama ketika Pak Rama mengajak Cinta bersama dengan rombongannya yang berjumlah tujuh orang, berkeliling untuk melihat-lihat setiap bagian dari Rumah Sakit Djiwa Sehat.

“Itu … mohon maaf, siapa nama dan profesi Nona?” Sebelum menjawab Pak Rama menanyakan identitas dari Cinta.

Lihat selengkapnya