cinta LANGIT dan BUMI

ayun trisnalia
Chapter #2

Aku menunggumu di hotel#2

Bumi menatap bayangan diri di cermin, dia memutar-mutarkan badannya, memperhatikan dress dengan model flare pada bagian bawah yang mengembang terlihat semakin cantik

"syumpah, anda cantik ya kalau dandan" sindir Heri dengan nada khasnya

Bumi sendiri tak percaya jika penampilan nya bisa berubah total dengan sentuhan jari lentik Heri yang berbakat

Dress berwarna cream dengan potongan sabrina pada leher, rok flare mengembang selutut, tak lupa anting panjang dengan kilau mutiara pada ujung rantainya

Bumi kembali duduk dan menyisipkan kakinya pada sepatu heel setinggi tujuh senti, penampilan sehari hari Bumi yang polos sangat kontras saat ini

"Apakah anda sudah siap nona?" tanya Heri dengan gaya bak pelayan kerajaan

Seketika wajah Bumi berubah tegang

"Duh, aku gugup" Ragu Bumi melirik Heri dengan mimik memelasnya

"Ayolah Rose, ini demi masa depan dan demi karya baru mu yang waaah.." ujar Heri menyemangati dengan mimik wajah yang ragu ragu

"Kalimatmu sungguh kontras dengan wajah mu" protes Bumi kesal melihat Heri yang juga sama tegang seperti dirinya

Setelah perdebatan panjang kemarin. Setelah menghabiskan hari dengan menonton drama atau film romantis, setelah streaming channel youtube couple-couple goal di inet dan ternyata tanpa hasil, akhirnya baik Bumi ataupun Heri merencanakan kencan buta hari ini

Heri menemukan seorang partner yang cocok untuk karya tulis Bumi, dia mendapatkan profil pria hebat itu dari seorang kenalan. Seorang pria yang berprofesi sebagai penyanyi dan komposer musik. Seorang pria yang juga belum pernah menjalin hubungan sama seperti Bumi

Dengan membayangkan kedua orang bertemu kikuk, berbicara canggu dan wajah memerah pasti menjadi permulaan yang sangat baik, membayangkan saja membuat Heri bersemangat

Heri bahkan membeli dress di butik berkelas dan mengeluarkan koleksi makeup dengan merk ternama Eropa untuk menghias wajah polos Bumi. Pria itu memang senang melakukan hal ini. Make over wajah polos adalah kelebihan Heri. Memang pada dasarnya gadis itu memiliki kulit putih yang kenyal, hanya dengan polesan minim saja sudah terlihat transisi yang luar biasa

"Dadaku terus berdebar" ujar Bumi ragu, Heri mencoba menarik senyum lebar tapi tarikan itu terlihat sangat dipaksakan. Dia sedikit kesal sepertinya

"Ga jadi aja deh" dengan mata memohon Bumi menatap Heri

Heri sekarang merasa kesal mendengar keluhan dari mulut Bumi, dari tadi gadis ini masih saja ragu akan keputusan yang sudah mereka ambil. Bumi merasa tak yakin dengan kencan buta yang akan dia lakukan, itu membuat Heri frustasi

"Ros, aku juga tidak tahu harus bagaimana lagi, jika kau punya rencana lain, terserah padamu saja!" ujar Heri merebahkan diri di sofa, wajahnya terlihat putus asa. Dia mencoba mengerti dengan kesulitan Bumi, seharian bergelut dengan penampilan Bumi sangat mengecewakan jika disia-siakan

Bumi mencoba mengatur nafas dan menenangkan pikirannya. Dia membuka layar ponsel dan membaca profil pria yang akan menjadi partner kencan butanya malam ini

Lihat selengkapnya