Cinta Lintas Usia

Arif Ramadhan
Chapter #2

Menguak Rahasia

Februari tanggal 1. Hariku berjalan sebagaimana mestinya. Untuk saat ini tidak ada yang berbeda pada hari sebelumnya. Meskipun bu Tamara sering datang ke kantor, tapi aku tak punya nyali untuk menyapa duluan. Mungkin dia berpikir aku ini tipe orang yang sombong, tapi pada kenyataannya aku memanglah orang yang berhati dingin.

Seiring waktu berjalan, perusahaan tempatku bekerja semakin berkembang, sehingga pekerjaanku semakin banyak. Dan agent yang bergabung semakin banyak. Dalam 1 bulan, pak John selalu membuat agenda rapat bulanan, dilakukan setiap awal bulan, sehingga dalam 1 hari kantorku ramai seperti pasar. Selama ini aku sangat jenuh dengan rapat, tetapi untuk saat ini aku sangat suka, alasannya memang karena ada bu Tamara. "Tumben semangat banget mau rapat, ehemm ehemm" celoteh Puput di pagi itu. Aku mencoba untuk mengambil karet untuk menjepret Puput, tapi dia terlebih dahulu kabur dan bersembunyi di balik pintu. Puput mengetahui gelagatku yang mengagumi bu Tamara, hati kecilku masih berkecamuk, apakah ini jatuh cinta, atau sekedar mengagumi saja.

Selama rapat, mataku selalu tertuju pada bu Tamara. Ternyata selain cantik, dia orang yang pintar, wawasannya luas, dan dia sangat ramah kepada semua orang. Selesai rapat, ada saat aku berpapasan dengannya, tetapi lagi - lagi aku cuma bisa tersenyum saja. Sementara aku ingin sekali bisa ngobrol layaknya rekan kerja pada umumnya. Meskipun dingin, tetapi ada beberapa agent wanita yang dekat denganku. Aku pun tak segan untuk ngobrol dan bercanda dengan mereka. Tapi entah kenapa berbeda dengan bu Tamara, hatiku makin kacau dibuatnya. Padalah kami sama - sama sudah berkeluarga.

Lihat selengkapnya