Aku Deen, umurku 12 tahun. Saat ini aku bersekolah di salah satu SMP (Sekolah Menengah Pertama) favorit di kotaku. Aku memiliki teman lelaki yang bernama Axel sebut saja begitu. Axel anak yang baik, tampan, cerdas, pendiam, dan menyenangkan. Tetapi, sayangnya dia suka mengolok-olok temannya.
Axel anak yang aktif, dia mengikuti beberapa ekstrakulikuler di sekolah. Lebih menariknya lagi, Axel pandai menari. Dia masuk di salah satu sanggar di kotaku. Dan sering tampil di acara – acara pemerintahan kota kami. Axel multitalenta dan nilai – nilai mata pelajarannya pun selalu baik. Dia mudah sekali menangkap materi pelajaran yang diberikan oleh guru. Teman wanita mana yang tidak kagum dengannya. Guru – guru kelaspun senang melihatnya.
Ada suatu ketika dimana kami dipersatukan oleh mata pelajaran Tata Boga. Kami diberi tugas untuk membuat nasi kuning dan juga salad buah. Kami memiliki 5 anggota di setiap kelompoknya, 3 perempuan dan 2 laki-laki. Kami berbagi tugas masing-masing. Dimana ada yang bertugas membawa piring, talenan, pisau, garpu, buah, beras dll. Anak lelaki di kelompok kami bernama Axel & Angga. Angga berbanding terbalik dengan Axel. Sifatnya pemalu, tidak percaya diri, dan pasif. Tetapi, dia sering kali meniru kebiasaan Axel, entah apa tujuannya.
Pada saat kami menghias nasi kuning di piring, Axel memasukkan selembar sawi putih ke dalam mulutku secara paksa. Ya biasalah, iseng. Sontak akupun terkejut dan langsung memukul tangannya. Angga melihat tingkah kami waktu itu dan dia hanya tersenyum kecil.
Kalau saja Axel tahu. Ekspresiku kesal, tapi jantungku berdebar karena aku memiliki rasa suka padanya. Ada beberapa mata pelajaran yang membuatku dengan Axel menjadi satu tim dan kami menjadi dekat. Tapi, kejadian saat mata pelajaran Tata Boga itulah yang paling ku ingat.