Cinta Monyet Bukan Cinta Pertama

Prayogo Anggoro
Chapter #25

Cinta di Batu Hiu

Pagi minggu yang cerah itu, Ita menjemputmu untuk berkumpul di rumah kepala distrik karena seperti yang sudah dijanjikan_anggota paskibra akan mendapatkan hadiah liburan ke pantai bersama anak-anak karang taruna. Sekitar jam delapan pagi semuanya sudah berkumpul dan kalian langsung berjalan menuju patai Batu Hiu dengan menggunakan satu bus pariwisata yang mampu menampung sekitar empat puluh orang dengan fasilitas yang nyaman. berAC, full musik atau bisa nonton film di televisi.

Dalam perjalanan yang ramai itu kamu duduk bersama Neni sedangkan Diana dan Alan duduk di barisan kedua dari tempat kalian ke depan di bagian kanan bus, sedangkan kamu duduk di bagian kiri bus. Selama perjalanan yang ditemani musik band-band popular tahun itu, Neni mengingatkan akan pertemuan kalian pertama sebelum kamu masuk paskibra yang tidak pernah terbayangkan olehmu.

“Ka Harrel ingat tidak waktu MOP?” tanya Neni yang duduk di dekat jendela sambil memeluk bantalnya.

Kamu menatap dirinya. “Memangnya ada apa?”

“Kaka pemberi materi di halang rintang kan?”

“Iya.”

Neni memainkan jari-jari tangannya. “Seharusnya Ka Harrel tahu aku yang tenggelam di kolam ikan!”

Kamu langsung terkekeh seolah semua ingatan itu tiba-tiba muncul begitu Neni mengingatkanmu. Neni terjatuh di kolam ikan saat melewati rintangan terakhir di belakang sekolah. Neni hampir tenggelam. Karena tidak ada senior yang menolongnya, kamu terpaksa masuk kolam untuk menyelamatkan Neni yang ternyata masih bisa tertawa meskipun wajahnya pucat dan berlinang air mata. Waktu itu Neni sangat takut tapi masih bisa bilang: wah ini keren.

 “Kaka waktu itu keren banget!” ujar Neni padamu.

Kamu terbelalak bodoh. “Hah! Kereeen?”

“Iya, soalnya cuma Kaka senior yang basah-basahan!” ujar Neni sambil tertawa.

Kamu langsung merenggut kepala Neni secara pelan sampai kepala Neni bertumpu di pangkuanmu. “Kamu senang ya ngelihat aku basah.”

Neni langsung meloloskan diri dan memukulimu dengan bantal bahkan menjulurkan lidahnya mengejekmu dalam canda.

“Neni, tapi kamu jorok! Kamu tahu gak kolam itu banyak kotoran bebeknya dan kamu meminum airnya, mbueh…” ujarmu sambil tertawa.

“Ah mbuh…buh..buh..” Neni langsung menjulurkan lidahnya seolah sedang membersihkan semua bagian mulutnya. “Kaka bohong kan?” Neni memukulimu lagi dengan bantal.

Tiba-tiba kamu mematung melihat sesosok gadis yang berdiri di tengah bus sambil menggenggam sebotol Aqua dan menatapmu cemburu. Neni yang memukulimu pun langsung berhenti dan semuanya terlihat beku dalam tubuhmu.

Dia adalah Diana. Diana yang menatapmu dengan mata itu seolah berbicara padamu supaya kamu berbicara padanya, tapi kalian hanya diam dan di dekat Diana berdiri Alan yang langsung mengambil botol Aqua yang dipegangnya.

“Mana Na, aku haus,” seru Alan pada Diana.

Diana langsung sadar Alan mengambil botol Aqua dari tangannya dan langsung berpaling dari tatapan matamu dan segera duduk di samping Alan.

“Ada apa Ka?” tanya Neni penasaran.

“Gak ada apa-apa!” jawabmu sambil tersenyum ala libra boy yang tidak ketinggalan.

Kemudian Neni menyalakan mp3 dan memberikan sebagian earphonenya padamu karena musik di dalam bus dimatikan ka Adi dan anak-anak yang lain asik menonton film Spongebob yang membuat mereka tertawa.

Ketika Neni asik bercerita sambil mendengarkan lagu bersama, kamu memperhatikan sebuah tempat duduk dari belakang yang orangnya tidak terlihat sama sekali, tapi kamu tahu di sana ada Alan dan Diana. Kamu seolah menganggap Diana tidak begitu senang bersama Alan meski sikapnya yang baik dan perhatian seperti orang dewasa yang pernah Winda katakan. Dari suara tawa Alan yang melihat film Spongebob, suara Diana tidak terdengar sama sekali. Apa yang terjadi dengannya?

Diana saat itu duduk di dekat jendela yang di sampingnya ada Alan yang sedang asik menonton Spongebob sambil menggenggam satu tangan Diana. Diana sendiri hanya menatap kaca yang selalu melintas pemandangan tidak jelas karena bus berlaju cukup kencang sebab jalanan sangat lancar. Diana memikirkanmu dan dalam pejaman matanya bayanganmu hadir kembali. Diana dapat merasakan perasaanmu dari tatapan matamu pada Diana. Diana tahu kamu memiliki sedikit rasa yang kamu sebut sebiji cinta. Diana juga menyesal kenapa kamu terlambat?

Cinta tidak terlambat. Itu menurutmu karena cinta membutuhkan waktu, tapi waktu tidak datang dengan cepat hingga Diana pergi mencari sandaran hati yang lain. Kamu pun ikhlas karena Diana bisa menemukan orang yang lebih baik darimu dan kamu juga menganggap perasaan cinta kecil itu hanya sebatas biji, biji yang belum tentu tumbuh dalam keadaan hati yang gersang. Itulah pengertian cinta moyet menurutmu, sebuah cinta yang kecil yang tidak akan tumbuh karena perasaan kalian yang menginjak dewasa belum begitu pasti dan masih bisa berubah dalam tanah yang gersang.

***

Pantai Batu Hiu adalah objek pariwisata pantai selatan pulau jawa yang terdapat di kabupaten Pangandaran. Jarak dari Pangandaran sendiri sejauh 14 km dan terdapat di kecamatan Parigi desa Ciliang. Sesampainya di pantai Batu Hiu langsung disambut patung ikan hiu berwarna putih yang membukakan mulutnya lebar-lebar membentuk lorong yang berujung di ekor ikan hiu. Sebelumnya, di depan dan di dalam patung ikan hiu. Rombongan kalian berfoto-foto bersama karena patung itu yang menandakan bahwa pantai itu bernama batu hiu.

Oh ya! Tentang pantai Batu hiu, di pantai itu pengunjung dilarang berenang karena ombaknya besar, selain itu banyak terdapat ubur-ubur berserakan di pasirnya yang berwarna hitam. Untuk menikmati pantai itu sendiri, pengunjung bisa menaiki bukit yang cukup terjal di sisinya yang langsung berhadapan ke samudra. Dari atas bukit itu pengunjung bisa menikmati pandangan lepas ke samudra Hindia yang indah, pengunjung juga bisa melihat batu karang di tengah lautan yang menyerupai sirip ikan hiu karena itulah pantai itu disebut pantai batu hiu. Pantai batu hiu sendiri sering di sebut sebagai Tanah lotnya pulau jawa, jadi tidak perlu pergi jauh-jauh ke Bali.

Lihat selengkapnya