Tiga hari setelah perkelahian di atas Dam, kamu dipanggil kepala sekolah di ruang BP. Kamu datang bukan sendiri tapi dengan beberapa temanmu termasuk Mix. Kesalahan yang kamu buat adalah berkelahi di luar lingkungan sekolah tapi masih mengenakan seragam sekolah dan berkelahinya lagi dengan anak SMP Dupan. Pertarungan antara kamu dan Rico sebelumnya yang saat itu luka yang kamu terima belum sembuh, membawamu masuk ke ruang BP karena ada warga yang tidak sengaja melihat pertarungan itu dan melaporkan ke pihak sekolah.
Awalnya warga yang seorang petani itu mendatangi SMP Dupan dan tanpa kamu ketahui sebelumnya, Rico juga teman-temannya telah mendapatkan hukuman dari sekolahnya sendiri. Selanjutnya masalah itu baru masuk ke meja BP di sekolahmu yang dibawa oleh guru BP SMP Dupan yang mengadukan keluhannya terhadap SMP Pemimpin.
“Sudah berkali-kali kalian melakukan kesalahan dan harus dengan hukuman apa kalian bisa jera dan tidak melakukan perbuatan itu lagi?” ujar kepala sekolah ditemani dua guru BP kepada 16 siswa termasuk kamu yang berdiri di ruang BP.
Kalian pun yang saat itu ketakutan hanya terdiam dengan menundukkan kepala. “Dan Bapak sangat kecewa sekali denganmu, Harrel. Sebelumnya kamu bisa berubah dan menjadi ketua OSIS yang memberikan contoh baik tapi, kenapa kamu berubah lagi menjadi seperti ini. Apa petualangnmu belum berakhir?” Kepala sekolah menekankan hal itu khusus untukmu dan kamu hanya mampu menyesal dalam diam.
“Bapak mohon pada kalian, kalian anak kelas IX yang sebentar lagi mengikuti ujian akhir sekolah. Belajarlah yang baik dan raihlah mimpi masa depan kalian dengan baik!” lanjut kepala sekolah. “Mengerti!” tambahnya.
“Mengerti Pak!”
Kepala sekolah memang orang yang berhati baik. “Sekarang percuma kalian diberikan hukuman untuk belajar di rumah atau bersih-bersih lingkungan sekolah, tapi Bapak tetap akan memberikan hukuman kalian. Kalian harus belajar dengan serius!”
“Kalian semua akan mengikuti kelas khusus setelah jam sekolah selesai!” ujar kepala sekolah.
Kalian yang tidak menduga mendapatkan hukuman yang mengejutkan itu, membuat kalian tercengang mendengarnya. Kalian saling memandang dalam bingung karena hukuman itu bukanlah hukuman sebenarnya, mengingat kelas khusus adalah kelas istimewa.
Kelas khusus adalah kelas di luar jam sekolah yang memang diberikan kepada murid-murid berprestasi sebagai kelas tambahan yang memberikan materi pengayaan yang maksimal. Kelas itu dibuka selama tiga minggu di awal semester baru, tapi kali itu kelas dibuka sebagai hukuman untuk murid-murid bandel.
“Kalian harus siap mengikuti kelas itu minggu depan! Mengerti!” lanjut kepala sekolah.
“Baik Pak, mengerti!”
Setelah itu, semua pun diperbolehkan keluar ruangan BP. Nama kalian sudah terdaftar sebagai penghuni kelas khusus untuk minggu depan.
Seperti itulah sistem pendidikan di negri ini, meskipun berkali-kali diubah belum juga mampu memperlihatkan keberhasilannya. Apa salah pendidik atau yang dididik? Lalu bagaimana generasi sekarang ini mampu berkompetisi di tingkat dunia dan sadar sebagai bangsa yang berkarakter, sedangkan pendidikannya pun masih harus diperbaiki. Pantas saja peraturan yang dibuat selalu dilanggar, bahkan penegak hukum pun bisa melanggar hukum itu sendiri.
“Apa yang akan diajarkan di kelas khusus kali ini!” ucapmu tidak menduga kelas khusus akan menjadi kelas hukuman.
Kamu sudah sering mendapatkan bangku di kelas khusus yang memang bangku itu diberikan khusus untuk murid berprestasi, tapi sayang sekali bangku itu kamu biarkan kosong sebab kamu tidak pernah mengikuti kelas khusus. Menurutmu kelas khusus itu menjenuhkan.
“Bagaimana Rel? Apa kelas khusus sangat sulit?” tanya Mix yang tahu bahwa kamu selalu terdaftar sebagai murid kelas khusus setiap semester.
“Aku sendiri tidak tahu, sebenarnya aku tidak pernah mengikuti kelas khusus!”
Mix langsung tercengang bersama temanmu yang lainnya. “APA?” ceplos Mix tidak terkendali.