Untuk kembali menormalkan suasana, Raka menyempatkan dirinya untuk mengusap matanya yang berair dan kembali menarik bibirnya, tersenyum pada anak-anak yang duduk di depan dan juga di samping kanan kirinya.
“Kakak! Apa, kakak menangis?”
Salah satu dari anak yang ada di depannya, bertanya padanya karena terus melihatnya mengeluarkan air mata seperti sedang menangis.
Mereka hanyalah anak-anak polos yang mudah terpancing. Bagaimanapun juga, jika mereka melihat orang dewasa yang menangis, mereka juga akan menangis seperti apa yang dilakukan oleh orang dewasa yang berada di dekat mereka. Mungkinkah, kamu akan membuat mereka sedih karena melihatmu menangis?
Raka menjawab dengan lembut, “Tidak, aku baik-baik saja tadi, ada angin yang membawa debu jadi, kotoran debu itu tidak sengaja masuk ke dalam mata dan membuatku seperti sedang menangis.”
Salah satu dari anak yang duduk di sampingnya menerobos bicara, “Tapi, tidak ada angin kencang sejak tadi!”
Memang benar-benar keras kepala!
Raka kembali berkata, “Kenapa kalian tidak bermain-main saja dengan anak-anak yang lain?”
Salah satu anak itu menjawab, “Tidak! Mereka semua selain yang ada disini sangat menyebalkan!”
“Itu benar! Aku hanya menjilat es krim mereka tapi tiba-tiba mereka mengadu pada ibu mereka!”
“Bukankah itu menjijikan? Jelas sekali, mereka akan marah. Aku juga akan marah jika berada dalam posisinya saat itu.” Batin Raka yang melihat ke arah kanan.
Salah satu dari anak-anak itu menunjuk ke arah depan dan menunjukan ada sebuah pertunjukan wayang boneka yang menurut mereka sangat menarik.
Langkah kecil kaki mereka berjalan menuju pertunjukan wayang boneka tersebut. Tawa kecil selembut kapas, mereka menikmatinya. Pertunjukan wayang boneka yang berada di tengah taman kota, cukup membuat ruang untuk Raka kembali bergerak dan tidak khawatir tentang matanya yang sudah jelas dibuat-buat.
Raka kembali merogoh tasnya dan sama sekali tidak melihat kameranya di dalam tasnya. Meskipun sudah dicarinya berkali-kali, itu tidak akan bisa ditemukan karena sekarang ini, kamera itu sedang berada ditangan Arum yang sedang melihatnya jauh dari tempatnya.