Adelle, gadis cantik berwajah blasteran Indonesia - Australia. Wajah oval, hidung mancung, mata bulat, alis tebal, dan bulu mata yang lentik. Oh ya, jangan lupakan tubuh rampingnya yang bisa di bilang ideal, tinggi dan sedikit berisi. Paket lengkap untuk seorang gadis berusia 17 tahun ini. Namun hidupnya tak seindah wajahnya.
Jika orang bilang Allah maha Adil, mungkin ini keadilan untuk seorang gadis bernama Adel. Allah beri ia wajah yang indah namun tidak pada garis hidupnya...
Seperti inilah rumahnya setahun belakangan. Pertikaian orang tuanya setiap malam ia dengarkan bagaikan radio rusak. Sang ibu yang bernama Ana, wanita paruh baya asli Indonesia. Sifatnya terlalu lemah, tidak pernah mencoba membela diri saat Andreas bertingkah se enaknya. Sedangkan Ayahnya yang bernama Andreas keturunan warga Australia, namun dari kecil sudah tinggal di Indonesia. Sifat Andreas bertolak belakang dengan Ana, sangat keras kepala akhir-akhir ini. Adel juga sering mempergoki Andreas bermain tangan saat pertengkaran itu terjadi.
"Sudah berapa kali aku harus bilang Mas, dia bukan siapa-siapa aku, hiks..." tangis Ana semakin pecah.
"Jangan alesan kamu, mana ada maling ngaku, huh?!" bentak Andreas, bola matanya yang lebar semakin memberi kesan menakutkan pada wajahnya.
Ana mengusap air matanya dengan kasar , "Tapi aku beneran Mas, mana mungkin aku menghianati pernikahan kita yang udah berjalan 20 tahun ini?"
Andreas maju selangkah lebih dekat, tangan Andreas terkepal tepat di kra baju milik Ana. "Mungkin kamu sudah mulai bosan dengan saya, itu kenapa kamu mencari pengganti saya. Kamu bermain dengan lelaki itu!"