Cinta Rahasia Sang Dokter

Rinaha Ardelia (Seorin Lee)
Chapter #29

Pergi Untuk Kembali

“Dokter Sean!” panggil Emery. “Anda sudah mau pergi?” tanyanya ketika dia menemui Sean di tenda darurat sebelah.

Sean mengangguk. “Iya. Masa cutiku sudah berakhir. Jadi, aku harus segera kembali ke rumah sakit.”

“Ah, begitu rupanya.” Emery mengerti.

Sean berjalan ke arah Emery. Dia berdiri tepat di hadapan wanita yang sangat dicintainya itu. Lalu, refleks tangannya mengusap kepala Emery dengan manja dan penuh perhatian.

“Kamu … jaga diri baik-baik di sini. Selama aku nggak ada, kamu nggak boleh nakal dan kamu hanya boleh fokus pada pasien-pasienmu aja. Kamu mengerti?” Sean menasihatinya.

Emery manggut-manggut sambil menampilkan senyum di depan Sean. Pria itu tertegun cukup lama memandangi wajah Emery. Astaga!

“Ada apa?” Emery heran. “Apa ada sesuatu di wajahku?”

“Senyum kamu tuh manis banget tahu nggak sih. Kamu bikin aku jadi malas pulang,” gurau Sean. Dia menggoda Emery.

“Ish, gombal banget,” balas Emery. Dia memalingkan muka sambil senyum-senyum sendiri.

Sean meraih tangan Emery. “Jangan terlalu lama menggantungkan perasaanku! Aku sudah menunggu lama dan ingin sekali mendengar jawaban kamu.”

Emery mengangguk. Dia berjanji pada Sean untuk memikirkan lagi perasaannya. Dia jadi tidak enak hati karena menggantungkan perasaan Sean lebih lama lagi. Dia pikir, dia bisa dengan mudah berpaling dan memulai hubungan dengan pria lain selain Ruben. Ternyata sulit sekali dilakukannya. Dia belum bisa move on dari Ruben.

Sean masih menggenggam tangan Emery. Dia benar-benar tidak rela harus berpisah dengan Emery. Lantas, dia menarik tangan Emery dan memeluk tubuh wanita itu sangat erat.

Deg!

Emery membelalak kaget. Dia hendak melepas pelukan Sean, namun sepertinya tidak bisa. Sean masih ingin mendekapnya sebelum pergi.

“Hati-hati di jalan,” pesan Emery.

“Aku akan meneleponmu sesampainya aku di rumah nanti,” balas Sean.

Selang beberapa menit kemudian, Bonar tak sengaja melewati tenda dan melihat keduanya sedang berpelukan. Tentara itu menundukkan pandangannya dan memilih pergi meninggalkan tenda itu.

***

Ruben masih diliputi perasaan gelisah. Dia makin penasaran dengan Emery yang sedang menjalani masa-masa hukumannya di desa terpencil. Dia ingin sekali pergi ke sana seandainya kuliahnya sudah selesai.

Hari ini Ruben diberitahu kalau Sean kembali ke rumah sakit. Jadi, dia akan menanyakannya langsung pada sepupunya itu, bagaimana kabar Emery dan apa saja yang dilakukannya selama menjadi dokter relawan di sana.

Lihat selengkapnya