Cinta Rahasia Sang Dokter

Rinaha Ardelia (Seorin Lee)
Chapter #42

Pindah Ke Rumah Emery

Ruben tak sengaja memeluk Emery. Sebelum Emery menyadarinya dan menghindar secepatnya, Ruben menarik pinggang wanita cantik itu hingga menempel di tubuhnya. Suara desahan pelan terdengar dari bibir Emery.

“Aaahhh ….” Emery berusaha melepaskan diri dari pelukan Ruben.

Ruben ingin sekali mencium bibir Emery. Sayang sekali usahanya gagal. Karena Emery keburu lepas dari genggamannya.

“Maaf,” ucap Ruben. “Aku tidak sengaja menyentuhmu,” sesalnya.

“Aku yang harusnya meminta maaf. Tadi, aku takut sekali ketika tikus itu hampir menggigit kakiku,” Emery beralasan.

Emery salah tingkah. Dia kikuk sekali di hadapan Ruben. Dia sampai bingung harus melakukan apa saat ini.

“Emery, tolong bawakan goodiebag ini!” Ruben meminta tolong.

“Ah, iya. Baiklah!” Emery patuh.

Setelah itu, keduanya pergi meninggalkan tenda. Sore ini mereka akan pulang bersama ke rumah Emery. Beruntung sekali Ruben mendapatkan mobil inventaris yang sudah dipersiapkan oleh kepala desa.

Ruben mengadu lagi pada kepala desa mengenai kejadian motor tua yang sering mogok. Mendengar kejadian tersebut, kepala desa merasa prihatin. Sehingga dia berinisiatif meminjamkan mobil inventaris desa itu untuk Ruben.

Ruben berhak menggunakan mobil itu untuk keperluan dinas selama menjadi dokter relawan di desa tersebut. Dia berjanji akan memanfaatkan fasilitas itu dengan sebaik-baiknya. Termasuk antar jemput Emery dari rumah ke kantor balai desa.

“Jadi, ini mobilnya?” Emery memastikan.

“Iya. Kepala desa yang meminjamkannya untuk kita,” kata Ruben.

Ruben membuka bagasi mobil. Lalu, koper dan barang-barang lainnya di masukkan ke dalam mobil. Setelah semua barang-barangnya siap, mereka pun pergi meninggalkan balai desa.

Emery membuka pintu belakang. Ruben terheran-heran melihat Emery yang hendak duduk di jok belakang.

“Apa-apaan kamu, hah? Kenapa duduk di belakang? Memangnya aku ini supir pribadimu?” tegur Ruben.

“Saya mau duduk di belakang,” kata Emery bersikeras.

“Tidak boleh. Kamu duduk di depan denganku saja,” perintah Ruben.

Astaga! Perkara duduk di dalam mobil saja jadi masalah besar bagi Ruben. Emery menekuk wajahnya. Dia mendengus kesal dan terpaksa menuruti perintah Ruben.

Lihat selengkapnya