Emery tidak bisa fokus bekerja didekat Ruben. Padahal saat itu ada banyak sekali pasien yang sedang menunggu untuk diperiksa olehnya.
“Emery, kenapa kamu melamun?” Ruben membuyarkan lamunannya. “Apa kamu tidak enak badan?” tanyanya penuh perhatian.
Sienna dan rekan dokter relawan lainnya menoleh ke arah Emery dan Ruben secara bersamaan. Gelagat mereka berdua sangat aneh. Ruben sudah mulai berani menunjukkan perhatiannya pada Emery.
“Tidak apa-apa. Permisi,” Emery buru-buru pergi. Lebih baik dia memeriksa keadaan pasien lain.
“Emery, kamu kenapa?” gumam Sienna. “Apa mereka saling jatuh cinta lagi?” terkanya.
“Dokter Emery! Tolong kami! Pasien sudah mulai kontraksi,” kata seorang perawat melaporkannya pada Emery.
“Baik. Kita ke sana sekarang!” Emery bergegas pergi memeriksanya.
Pasien yang akan segera melahirkan itu sudah melewati pembukaan empat. Tidak lama lagi pasien akan melahirkan, sekitar dalam hitungan jam. Pasien sudah berada di tahapan pertama yaitu dilatasi atau pembukaan leher rahim. Selanjutnya tahap kedua melahirkan dan tahap ketiga pengeluaran plasenta.
Di tahapan pembukaan ke-4 pasien kerap akan merasakan kontraksi rahim yang mulai rutin dalam hitungan setiap 5-10 menit sekali.
“Dokter, sakit sekali,” pasien itu merintih kesakitan.
“Tidak akan lama lagi, sakit yang Anda rasakan akan berubah menjadi tangis bahagia. Bersabarlah sebentar lagi,” kata Emery menenangkan.
“Di mana suami Anda, Nyonya?” tanya Emery mengalihkan. Dia tidak melihat kehadiran suami pasien menemaninya di saat-saat akan melahirkan.
“Suami saya masih dalam perjalanan menuju ke sini, Dok,” sahut pasien.
“Baiklah kalau begitu. Tidak apa-apa. Anda akan diarahkan oleh perawat untuk mengatur napas Anda. Hal itu dilakukan supaya persalinan Anda lancar,” jelas Emery.
Emery menyuruh perawat untuk membantu pasien sesuai dengan arahannya. Sementara, dia akan menyiapkan yang lainnya. Perawat lainnya juga sudah mempersiapkan proses kelahiran bayi. Seperti menyiapkan peralatan mandi, pakaian, dan selimut.
Waktu cepat berlalu, pembukaan 5 sudah mulai terasa oleh pasien. Kontraksi pasien sudah mulai terasa cukup menyakitkan. Masuk ke tahap pembukaan 6, pasien diberikan bius epidural untuk meredakan rasa sakit kontraksi.
“Coba ubah posisi tubuh Anda dan lebih banyak minum air putih untuk meredakan rasa sakitnya,” kata Emery mengarahkan lagi pasiennya. Sekarang pembukaannya sudah melewati pembukaan ke-7.
Pasien menuruti perintah Emery. Semakin berkembangnya fase pembukaan, pasien mungkin akan merasa adanya dorongan kuat untuk mengejan. Durasi pembukaan 8, 9, dan 10 terasa lebih singkat. Sudah waktunya pasien untuk mengejan.
Pasien yang mulai memasuki fase aktif persalinan, pembukaan leher rahim akan cenderung lebih stabil sampai waktu melahirkan tiba. Leher rahim pasien sekarang sudah terbuka sempurna. Emery dan perawat menyemangati pasien dan bersiap menerima kelahiran bayinya.
“Sedikit lagi! Kepala bayinya sudah terlihat,” kata Emery.
Pasien mengejan sangat kuat. Bayinya sudah keluar perlahan-lahan dan ….
Bayi mungil itu menangis kencang. "Selamat, Nyonya! Bayinya perempuan," kata perawat memberitahu pasien.