Cinta Sampai Mati

Nakshatra B.
Chapter #12

12

SETELAH gue hitung-hitung, ternyata pengeluaran gue banyak juga dan nggak cukup untuk bantu Dhea bayar sewa bulanan apartemennya. Kalau gue pinjam uang ke ibu, apa Levi akan marah?

Kayaknya gue belum tahu pendapat dia tentang Dhea. Semalam dia cuma sibuk ngobrol sama Dhea. Apa saja yang dia bahas, gue sampai nggak bisa ikut bertanya. Karena Levi seperti sedang punya sesi khusus untuk tanya jawab ke calon adik iparnya ini. Sedangkan gue masih ada kerjaan alias masalah yang harus gue urus meskipun jam kerja gue di kantor sudah selesai. Ponsel gue bunyi terus.

Yang gue dengar semalam, Levi cuma bertanya seputar kegiatan Dhea yang seharusnya dia juga sudah tahu. Kenapa dia harus tanya lagi dan bikin Dhea jadi terlihat agak bosan sama makan malamnya. Makanannya juga sampai nggak habis dia makan. Padahal dia bisa mukbang mie sebaskom kali, karena makannya memang banyak juga. Gue jadi tahu istilah aktivitas makan yang direkam untuk dipertontonkan orang banyak juga dari Dhea. Gue memang segaptek ini.

Kadang gue sampai heran sendiri kenapa dia bisa tetap langsing. Tapi gue bersyukur juga kalau dia bisa tetap menjaga tubuhnya dengan sehat meski nggak ada pantangan makan kayak gue yang makan sedikit makanan berlemak saja bisa langsung nambah sekilo dan angka di timbangan bisa turun lagi kalau gue menahan diri untuk nggak makan daging selama satu minggu. Kalau tiba-tiba perut gue jadi lebih gendutan gara-gara kebanyakan makan, beruntungnya gue langsung dapat pengingat gratis dari Dhea. Dia memang selalu memerhatikan kesehatan fisik kami meskipun tiap hari dia selalu punya ide makan yang enak-enak. Gimana nggak nambah berat badan gue?

Sekarang masalah gue cuma mau tahu soal pendapat Levi tentang Dhea. Setelah pertemuan kemarin, gue jadi penasaran apa dia benar-benar ingin Dhea jadi calon adik iparnya? Kalau ternyata kemarin cuma pura-pura gimana? Gue nggak mau rumah tangga gue nanti malah jadi berujung petaka kalau dia ribut sama Dhea di rumah ini. Ibu juga pasti nggak akan senang kalau gue ribut sama dia. Apalagi kalau tambah Dhea di rumah ini. Kata Rexy, kalau Saskia lagi PMS, itu bikin pusing kepalanya. Karena bawaannya marah-marah mulu. Gimana kalau Dhea lagi PMS terus Levi mancing bikin keributan hanya karena nggak suka sama dia?

Gue langsung menggeleng membuyarkan lamunan gue dan berhenti sejenak muter-muter di depan kamar Levi. Gue sudah cepat-cepat putar otak waktu mendekat ke kamarnya. Gue nggak boleh ragu lagi mengetuk pintu kamarnya, dan akhirnya gue putusin untuk melongok sedikit. “Lev, lo sibuk nggak?” tanya gue waktu pintu kamarnya gue buka.

“Nggak,” jawab Levi acuh tak acuh sambil menatap layar ponselnya.

“Lev, lo tahu gue sayang banget sama Dhea, kan?” tanya gue menahan gelisah. Gimana kalau gue salah tanya malam ini? Apa rencana gue akan gagal? Apa gue nggak akan tahu isi kepala Levi tentang Dhea malam ini?

“Mau ngomong apaan sih? Nyamuk kali! Tutup pintunya!”

Gue buru-buru masuk ke kamarnya sebelum bantal gulingnya melayang ke muka gue. Dia memang suka marah-marah kalau lagi stres. Gue cuma bisa coba memakluminya. Biasanya kalau dia tiba-tiba menyemburkan api emosi, atasannya lagi nuntut ini-itu yang harus selesai pada hari itu juga, dan memang nggak sesantai atasan gue di kantor.

“Iya-iya,” seru gue. “Lev, gue cuma mau tanya, lo bisa ajarin gue ngedit video nggak?” Damn! Kenapa gue tanya soal itu?

“Lho? Kenapa sama gue?” Levi malah bertanya balik.

Kayaknya gue nggak salah tanya soal itu. Sedikit lagi gue bisa tahu pendapat Levi soal Dhea. “Lo ‘kan lebih paham aplikasi ngedit video gitu. Ajarin gue dong. Biar gue bisa upload di sosmed. Yang suara kita bisa di-translate gitu,” pancing gue lagi. Padahal gue tahu kalau Dhea ngedit video yang baru direkamnya pakai beberapa aplikasi di ponselnya. Gue cuma mau tahu dari Levi, karena dia dulu sering banget ngedit video untuk dipamerin di Instagram-nya.

“Bukannya Dhea bisa sendiri?” Dahi Levi yang sedikit lebih luas dari gue mulai mengernyit, dan dia menyeka rambutnya yang lurus kayak gue namun sedikit lebih pendek ke belakang dan langsung menatap gue penasaran.

Lihat selengkapnya