Bowo baru saja pulang dari luar negri . Ketika seorang teman datang menemui nya Untuk mengajak Bowo bersantai di akhir pekan
" Apa tahun depan masih mau nyalon lagi mas?"Kata Teddy teman Bowo semasa muda dulu Saat Teddy membantunya membawa pasukan dayak untuk menjelajahi hutan papua.
" Ya minta dukungan ya bro," kata Bowo
" Ya itu pasti bro, aku percaya kau akan menjadi presiden nanti Jadi bersabarlah. Jika kau iklas dengan semua ini, takdir akan membawamu pada kejayaan." Kata Teddy
" InsyaAllah Ted, semoga ini jadi kenyataan. Berat rasanya bila hidup sendiri. Mungkin saat siang. Aku masih bisa beraktivitas. Tapi saat di malam hari. Aku merasa kesepian.," curhat Bowo. Mengingat rumah besarnya itu terlihat sepi. hingga kadang ia mengudang Didit putranya untuk ngobrol berdua.
" Bersabarlah bro, masa mu akan datang pada akhirnya,"kata Teddy tertawa
" Ya aku juga berharap begitu. Aku yakin. Titik pun merasakan hal yang sama dengan ku ," kata Bowo.
" Ya, fitnah nyata masa lalu itu akan mengangkat derajatmu lebih tinggi dari mereka. Namun kau harus bisa bersabar. Tuhan tahu apa yang terbaik untuk mu. Oh ya apa Didit masih di Boston ?"tanya Teddy
" Ya, dia masih ada pekerjaan disana. Lebih aman dan leluasa bagi ku untuk menjenguknya. Kasihan Didit bila mendengar cerita miring tentang diriku. Aku takut dia down," kata Bowo tertawa
" Hei itu sudah masa lalu. Biarkan kita lupakan saja. Ayo minum, aku kesini untuk curhat bro, malah aku kau curhati" kata Teddy tertawa.
" Hahaha.....maaf ayo cerita. Biar aku jadi pendengar setiamu kali ini," tawa Bowo lepas. Karna kadang masa lalu masih membayanginya.
*********
Sedangkan di sisi lain Titik baru saja selesai ngobrol dengan Didit di ponselnya.
"Kapan Didit pulang nak ?"kata Titik
" lusa mi , jika tidak ada pekerjaan,"kata Didit.
" Bagus lah, papi mu akan mencalonkan diri lagi tahun besok. Pulanglah untuk menemani papi. Sekalian bawakan mami menantu," kata Titik mengoda putranya itu yang membuat Didit tertawa.
" Ya mi, tunggu saja. Didit akan carikan menantu untuk mami," kata Didit santai yang sampai hari ini masih sibuk mengurus perusahaanya.