Dan kenangan itu masih terekam jelas di hati Titik. Dan kini tak ada lagi penghalang bagi mereka, untuk saat ini. Karna orang tercintanya itu kini baik baik saja Titik selalu berdoa Agar Bowo bisa menang menjadi pemimpin di tahun kedepannya. Agar ia bisa kembali pada kekasih pujaan hatinya itu.
Disisi lain Bowo pun mengharapkan hal yang sama. Saat mengingat istri dan putranya itu.
" Apa bapak butuh sesuatu?" Kata Teddy ajudan Bowo yang selalu mengawal Bowo di saat ia mulai sibuk berkampanye.
" Tidak Ted, istirahat lah, saya hanya ingin istirahat," kata Bowo yang akhir akhir sibuk. Karna ia sudah mendaftar kembali untuk mencalonkan diri untuk menjadi pemimpin di tahun depan. Titik juga ikut membantunya. Setiap ia akan pergi berkampanye.
" Siap pak," kata Teddy berlalu. Tahu jika atasannya itu ingin beristirahat.
Bowo pun tersenyum. Setelah tadi sibuk seharian di kantor. Karna Bowo berharap ia bisa menang di tahun berikutnya Setelah mereka sempat bicara dengan pak Joko siang tadi. Karna ini kali ketiganya Bowo mencalonkan diri. Walau jelas banyak orang yang menentang dirinya. Namun permintaan pak Joko yang ikut andil pada pencalonan dirinya. Membuat Bowo menjadi sorotan banyak orang. Yang mengatakan dirinya boneka dari tangan pak Joko.
Tapi Bowo tak ambil pusing dengan gosip dan omongan orang Yang selalu saja ingin mematahkan semangat Bowo Namun teman teman nya di partai mendukung Bowo 100 persen Untuk bisa sukses dan menamg di tahun ini.
" Sebenarnya aku sangat lelah. Namun ini yang terakhir kalinya. Jika aku kalah. Aku iklas dan harus legowo," kata Bowo sambil menatap foto Titik dan Didit di dinding kamarnya.
Waktu itu ia dan Titik masih sayang sayangnya. Saat mereka hidup bersama. Bahkan mereka tidak pernah bertengkar selama tinggal bersama. Sifat Titik yang santun, rendah hati dan romantis juga perhatian Membuat Bowo tak bisa melupakan cinta Titik padanya. Berbeda dengan dirinya yang sedikit kasar dan tegas. Namun Bowo selalu bersikap lemah lembut pada istrinya itu. Bowo memang bukan pria romantis. Namun sejak menikah dengan Titik . Bowo sudah banyak berubah. Karna Bowo ingin menjaga perasaan hati kekasihnya itu
Hingga Bowo selalu bisa tersenyum. Mengingat kenangan manis Titik di dalam hidupnya. Yang membuat Bowo tak pernah bisa pindah ke lain hati .
" Apa yang ia lakukan nya malam malam begini ," kata Bowo Sembari mengambil ponselnya Untuk menelpon kekasih hatinya.
" Malam de, sedang pa ?" Kata Bowo saat nada sambung diangkat
" Hai mas Bowo, Titik lagi baca buku.Tumben mas belum tidur. Apa ngak capek sudah bekerja seharian ini," jawab Titik dari sebrang sana
" Hmm... Kangen sama ade. Makanya sebelum tidur. Mas telpon ade dulu," kata Bowo bercanda