Grasto baru saja masuk keruangan kerjanya, saat seorang staff ahlinya memberitahukan kalau sebentar lagi orang-orang dari KPK akan menggeledah ruangannya.
"Dimas, ini menyangkut kasus apa sih, Saya sih gak merasa ada masalah dengan apa yang sudah kita jalani"
"Saya juga kurang tahu persis Pak, kalau pun menyangkut proyek, kitakan gak pernah urusan dengan proyek"
"Itu dia yang saya bingung, yaudah ntar biar aja mereka geledah seluruh ruangan ini..jangan ada yang disembunyikan"
"Siap Pak"
"Oh ya, Nancy sudah berapa Hari ya gak masuk? emang masih sakit dia?
"Udah hampir satu minggu pak, katanya sih masih sakit"
Telpon diruang kerja Grasto berbunyi, dimas segera mengangkatnya
"Selamat pagi, Dimas Bramastyo disini"
"Selamat pagi pak Dimas..kami cuma mau komfirmasi bahwa hari ini tidak jadi melakukan penggeledahan..karena Pak Grasto posisinya hanya sebagai saksi"
"Maaf, ini terkait kasus apa ya pak?
"Nanti akan disampaikan lebih lanjut, kami akan kirimkan surat panggilan resmi sebagai saksi, Terima masih"
Telpon langsung ditutup, dan Dimas langsung memberikan kabar kepada Grasto.
Grasto sedang terima telpon dari Seruni yang begitu perhatian terhadap masalah yang sedang dihadapi Grasto.
"Gimana mas, jadi KPK menggeledah ruang kamu?
"Belum runi, aku masih menunggu kedatangan mereka"
Pintu ruang kerja Grasto diketuk dari luar, Grasto pun menutup sambungan telponnya sama runi.
"Ya masuk"
"Selamat pagi pak" Dimas menghadap Grasto dan memberikan kabar dari KPK.
"Barusan dari KPK telpon pak, hari ini tidak ada penggeledahan, karena posisi bapak dalam kasus yang sedang ditangani hanya sebagai saksi"
"Kasus apa ya dim?
"Itu dia pak, KPK belum mau menjelaskan soal kasus apanya, mereka akan kirim surat panggilan secara resmi nanti"
"Yaudah kalau gitu, siang ini saya mau ke Pacific Place ya, kalau ada yang perlu suruh hubungi saya langsung aja"
"Siap pak"
***
Sebelum masuk Grasto menghubungi Seruni, dia memberitahukan Seruni kalau tidak ada masalah apa-apa dengan dirinya. Dia menawarkan Seruni untuk makan siang di Urban Kitchen, hanya saja Seruni gak bersedia, karena takut macet pas jam makan siang.