Cinta Seorang Politisi pada Pelacurnya

Aji Najiullah Thaib
Chapter #15

Seruni Hamil

Grasto yang masih berbincang dengan Todhy, menerima telepon dari Seruni, yang mengabarkan bahwa dia dinyatakan dokter hamil, 

"Assalamu'alaikum mas, maaf ganggu sebentar"

"Wa alaikum dalam, ada apa Runi? 

" Barusan aku kedokter, karena tadi badanku kurang sehat"

"Terus, dokternya ngucapin selamat, katanya aku hamil mas"

Grasto merespon kabar dari Seruni dengan sangat positif, meskipun Seruni sendiri merasa tidak senang, dengan apa yang dikatakan dokter. Grasto minta Seruni untuk mensyukuri kehamilannya, tidak berprasangka negatif terhadap kehamilannya. 

"Yang harus kamu lakukan adalah, mensyukurinya Runi"

"Jangan berpikir hal-hal yang negatif, tentang kehamilan itu"

Grasto menceritakan kabar dari Seruni pada Todhy, respon Todhy juga sangat positif, sama seperti apa yang dipikirkan Grasto. Ketakutan Seruni cukup beralasan, karena dia takut kalau janin yang ada dalam kandungannya, adalah hasil hubungannya dengan Karta. 

"Seruni gak usah berpikir, kalau janin tersebut adalah anak Karta"

"Itu poin pertamanya Gras, kedua, kita gak pernah tahu seperti apa rencana Tuhan"

"Sepakat Bro, gue juga tadi bilang gitu sama Seruni"

Sepulang dari dokter, di rumah Seruni begitu sangat gelisah, dia tidak ingin kalau janin yang dia kandung adalah, buah dari hubungan dengan Karta. Pikirannya berkecamuk, seakan-akan dia tidak rela ada mahkluk, yang tidak diinginkannya bersemayam didalam rahimnya. 

Namun Seruni juga berpikir, biar bagaimanapun, janin yang ada di rahimnya, adalah darah dagingnya yang harus dia jaga keselamatannya. Dengan berpikir seperti itu, sangat melegakan hatinya. Seruni mensyukurinya, dengan bersujud kepada Tuhan, dan berdoa, agar Tuhan menjaga keselamatan, bayi yang ada dalam kandungannya. 

Karta tidak bisa klaim kalau hubungannya dengan Seruni, sudah membuahkan anak, karena Grasto sendiri, bukanlah lelaki yang mandul. Gangguan pada fungsi seksualnya lebih kepada pengaruh psikis. Bagi Tuhan tidak ada yang tidak mungkin, itulah yang menjadi dasar pijakan berpikir Grasto. 

Lihat selengkapnya