Grasto masih lelap tertidur saat Todhy datang membesuknya di rumah, Seruni menceritakan berbagai perilaku Grasto yang dianggap aneh oleh Seruni pada Todhy, yang mendengar dengan antusias. Todhy berusaha untuk menenangkan Seruni yang terus bersedia.
Todhy menawarkan pada Seruni, agar Grasto segera dibawa kedoktrer kalau sudah bangun, namun saat sudah satu jam Todhy di rumah Seruni, Grasto tak kunjung bangun. Akhirnya Todhy mengambil inisiatif untuk memanggil dokter untuk datang kerumah.
"Seruni, kayaknya kita harus panggil doktrer, untuk mengecek kesehatan Grasto, karena mas kuatir Grasto gak bangun-bangun nih"
"Terserah mas Todhy, saya ikut aja saran mas"
"Atau saya panggil paramedis aja ya, biar Grasto bisa dibawa kerumah sakit"
"Ya mas, sebaiknya begitu"
Grasto menghubungi 118, agar Grasto bisa segera dibawa kerumah sakit terdekat.
"Runi, kamu tolong siapkan semua kebutuhan Grasto, untuk selama dirumah sakit ya, sebentar lagi ambulannya satang"
"Baik mas" seruni bergeas kekamar menyiapkan berbagai kebutuhan Grasto.
Sementara Todhy menelpon teman-teman anggota dewannya, mengabarkan kalau Grasto akan dibawa ke IGD. Todhy juga telpon Dimas stafsus Grasto,
"Dimas, saya sedang menunggu ambulan untuk bawa pak Grasto kerumah sakit, kamu nanti nyusul ya kalau sudah dirumah sakit"
"Siap pak, sakit apa pak"
"Belum tahu, tadi kata Seruni dia pamit tidur, tapi habis itu gak bangun-bangun"
Mobil ambulan datang, beberapa orang sekuriti perumahan juga datang kerumah Grasto, ingin tahu apa yang terjadi dengan Grasto. Paramedis dan sekuriti perumahan, membopong Grasto keatas brankar, Seruni sudah siap dengan sebuah travel bag yang memuat semua kebutuhan Grasto.
"Kita bawa kerumah sakit yang terdekat aja ya, tapi harus rumah sakit yang bagus dalam penanganan pasien"
"Ya pak, disekitar sini ada rumah sakit Maroon International Hospital pak"