Blurb
"Yang memegang pensilku, besar nanti akan menjadi istriku!" ucap tegas bocah lelaki berumur tiga belas tahun. Senyum penuh arti di wajahnya yang putih, membuat matanya yang seperti bulan sabit makin menghilang.
Belasan tahun berlalu, tapi Rain--bocah lelaki itu--tak kunjung datang memenuhi janjinya.
Apa yang sebenarnya terjadi pada Rain?
Benarkah ia telah meninggal saat kerusuhan Mei 1998?
Ataukah keyakinan Runi--sebab sepotong pensil yang ia temukan--bahwa Rain masih hidup dan kini baik-baik saja di suatu tempat adalah benar?
Akankah takdir mempertemukan mereka kembali dalam keadaan yang diharapkan?
Temukan jawabannya dalam Cinta Sepotong Pensil.