Sekolah, ekskul, les, jalan bareng Diva dan Lana, yah...kira-kira itulah kegiatanku sehari-hari. Capek memang, rasanya setiap hari ada saja yang mesti dikerjakan (gaya banget kan..? haha..) Tak terasa tinggal beberapa Minggu lagi masa-masa kelas 2 SMP akan terlewati. Kata orang masa kelas 3 itu adalah penentuan, hmm..kira-kira apa maksudnya yah'? Penentuan apa yah'?
(Dooorrr!!!) "Astaghfirullah...", aku pun sontak berteriak di tengah kerumunan orang di kantin sekolah.
"Ngapain sih' Mel siang bolong bengong aja???", dan dengan santainya Si Diva minum Es Milo pesananku.
"Ya Allah Divaaa...!!! (aku pun gemas) Loe bisa ng'ga sih' ng'ga ngagetin gue?!"
"Ahahahahahaha...", Lana pun malah ikut tertawa.
"Ya habis loe siang-siang bolong gini ngapain coba bengong. Mikirin apaan sih'?!"
"Ah Diva, jangan pura-pura ng'ga tau deh'.. Amel kan lagi mikirin Biru yah' Mel..? Iya kan Mel'..???", tiba-tiba dengan polosnya Lana bertanya.
"Ahahahahahaha.. Ini nih'.. Ini nih'.. Mana mungkin dia mikirin Si Biru. Loe jangan lola deh' Lan.."
"Hah'??? Lola? Lola apaan Va'?"
"Astaghfirullah.. Au ah.. Kagak penting gue jawab loe..", dan dia pun langsung bertanya lagi padaku. "Loe lagi mikirin Raka pasti, iya kan? Mana orangnya, kagak pernah loe kenalin?"
"Ya ampun.. Apaan sih' loe pada? Yang satu kepo mulu sama Biru, yang satu sama Raka.. Kagak pada ngurusin yang lain apa???"
"Ya namanya juga sahabatan, masa iya sahabatnya punya cowok baru ng'ga dikenalin. Iya ng'ga Lan'?"
"Duh.. udah deh'.. Raka itu bukan cowok gue, gue cuma kagum aja sama dia.."
Tiba-tiba Lana ikut nimbrung, "Mel.. Amel tau ng'ga? Kagum itu katanya lama-lama bisa jadi suka lho'.."
"Nah.. gitu donk' Lan.. jangan lola mulu. Ahahahahahaha.. Gue setuju sama Lana Mel'. Loe itu cuma nutup-nutupin rasa suka loe sama kagum.."
Dan aku pun tiba-tiba berpikir, "Ah masa sih'?"
"Yeh... Ng'ga percaya. Nih' contoh gampangnya", lalu Diva pun mengangkat gelas Es Milo-ku.
"Maksud loe Va'?", dan aku pun makin heran.
"Nih' gue tanya, sejak kapan loe suka coklat??? Setau gue loe ng'ga terlalu suka coklat.."
Dan aku pun tiba-tiba teringat Raka. Memang setiap kami bertemu dia selalu memesan minuman itu. Tapi aku tetap mengelak, "Trus kenapa?"
"Gue tebak yah'? Tapi gue yakin sih' loe bakal ngelak juga. Tapi ya ng'ga apa-apalah supaya cepet sadar. Hmm, ini pasti minuman kesukaan Raka kan?"
"Hmm.. ng'ga juga.. Cuma beberapa kali gue lagi bareng dia, kebetulan mesen itu emang.."
"Nah khan.."
"Nah khan apaan sih'? Cuma gara-gara itu doank'?"
"Ya ng'ga lah.."
"Apa lagi?"
"Loe inget ng'ga kapan ceritain ke kita tentang Biru?"
"Hmm.. tau yah', lupa.. kayanya udah ng'ga pernah lagi.."
"Kalo tentang Raka? Sering kan? Yang pas loe katanya ketemuan di kolam lah, trus di lapangan lah, sama kemaren terakhir.."
Dan aku pun tiba-tiba terdiam lagi, "Hmm.."
"Udah lah Mel, loe suka sama dia. Ngaku aja sih'.."
Dan tiba-tiba aku pun membalas ucapan Diva dengan...
"Ya kalo gue suka sama Raka emang kenapa? Ng'ga boleh? Dosa?" (Eeehhh... Kok' gue???)
"Nah khan.. apa kata gue.."
"Ameeel... Beneran..? Trus Biru gimanaaa...?", Lana pun tiba-tiba nyeletuk dengan raut muka sedihnya.
"Astaghfirullah... Lanaaa...!!! Loe ngapain sih' bahas Biru mulu. Kita ini lagi bahas Raka Lan'. R A K A, Raka!", Diva pun geleng-geleng kepala.
Aku pun mau tak mau mengungkapkan perasaanku kepada mereka, "Hhh... Lega gue..."
"Nah khan, apa kata gue. Kenapa sih' loe kemaren-kemaren mengelak? Loe takut sama Nyokap? Bokap? Ato Si Kak Odi?"
"Hmm.. bukan.. Mereka sih' dukung aja.."
"Trus masalahnya apaan?"
"Amel suka Biru juga yah'..?", tanya Lana serius.
"Astaghfirullah.. Lanaaa... Loe tuh .....", belom selesai Diva memarahinya lagi tiba-tiba Lana menaikkan nada bicaranya dengan serius.
"Loe stop ngomong deh' Va, dengerin dulu gue. Please.. Gue bukan belain Biru, cuma loe tau kan Biru itu kaya gimana sama Amel. Cewek kalo digituin sama cowok masa iya ng'ga lama-lama suka. Pasti dalem hati Amel rasa suka itu ada, makanya dia bingung.. Iya ng'ga Mel'..?"
"Hmm.. Hhh..", aku pun hanya bisa menjawab pertanyaan mereka dengan diam. Karna memang sejujurnya aku pun bingung kenapa. Apalagi sekarang Biru memang sudah benar-benar loose contact, di tempat les pun dia berubah."Ah.. tau lah.. bingung gue.. Ke kelas aja yuk'?!"
--------------------
Hari ini rasanya konsentrasiku agak terganggu, karna omongan orang-orang di kelas aku hanya memperhatikan gerak-gerik Raka. Apa yang Miss Rere ajarkan di kelas pun terkadang kumengerti tapi seringkali tidak.
"Eh Mel'!", tiba-tiba tangan Meggie menyenggol tanganku.
"Eh, hah'? Kenapa Gie?"
"Loe kenapa bengong aja? Perhatiin Miss Rere tuh'. Dia mulai ngebahas soal final project kita.."
"Hah'?! Beneran???", aku pun langsung mencari buku catatan dan bolpen.
"Oukey Guys, udah ngerti semua kan? Kalian buat final project kalian dengan sungguh-sungguh yaa. I know you can do it!"
"Yes Maaammm...", semua orang pun serentak menjawab Miss Rere.
(Kriiinnnggg...) Suara bel pulang pun berbunyi…
"Oukey Guys, see you next class yaa!"
"Thank you Miss Rere.."
Karin pun langsung berdiri di depanku, "Mel' what's wrong with you today? Gue merasa ada yang aneh.."
"Iya, pasti ada yang salah. Di beberapa kelas terakhir loe kebanyakan bengong. Apalagi hari ini..", sambung Meggie.
Saat aku akan menjawab pertanyaan mereka, tib-tiba Raka datang menghampiri kami. "Sorry Guys, gue pinjem Amelnya boleh yaa.. Mau bahas project.."
Lalu Karin pun segera menepi, "Eh, Raka. Boleh-boleh. Silakan aja.."