Cinta Sewindu

Amelia Rasyid
Chapter #29

Semarang yang Manis

Sesampainya di depan motor Kak Dhira...

"Rambut loe digerai aja, soalnya helm gue full face", sahut Kak Dhira.

"Oke..", balasku singkat.

Sambil merapikan rambutku dan memasangkan helm sayup-sayup kudengar Kak Dhira seperti bergumam, ((Lagian lebih cantik kalo digerai...)).

"Hah'?! Kenapa Kak'???", celetukku.

"Hah'?! Eh, ng'ga pa pa kok'.. Ayo cepet naik.. Pegangan yah'..", jawab Kak Dhira sambil langsung memegang kedua tanganku yang kemudian dilingkarkan ke pinggangnya.

Karena gugup, aku pun hanya menuruti Kak Dhira. 

"Mel' by the way kita solat dulu ya di Mesjid Agung? Deket kok', paling 15 menit nyampe", ajaknya.

"Iya Kak', ng'ga pa pa. Ayo aja", jawabku.

"Oke, ati-ati jangan ketiduran di belakang ya, hehe..", sindir Kak Dhira padaku sambil menyalakan mesin motornya.


Saat itu cuaca di Kota Semarang sedang cerah-cerahnya. Semilir angin yang bertiup saat motor Kak Dhira melaju di sepanjang perjalanan. Pemandangan di sekitar jalanan yang terlihat asing tapi membuatku nyaman, hingga tak terasa 15 menit begitu cepat berlalu...


"Oi Mel'!", Kak Dhira pun mengetuk helm-ku.

"Iya Kak'..?", jawabku.

"Loe ng'ga ketiduran kan?", tanyanya lagi.

"Hehe.. Ya ng'ga lah..", balasku.

"Kita udah sampe.. Turun yuk'! Kita solat Dzuhur dulu..", ajaknya.

"Ayo..", lalu aku pun turun terlebih dahulu.


Saat kubuka helm-ku, kulihat sebuah Mesjid Agung yang kelihatan megah dan asri sudah ada di depan mataku.


"Heh'!, kok' bengong???", tanya Kak Dhira mengaketkanku.

"Hah'?! Eh, ng'ga pa pa kok' Kak.. Amel lagi kagum aja, Mesjid-nya bagus banget...", sahutku.

"Iya donk'.. Kalo malam malah lebih bagus lagi.. Ya udah yuk', masuk..", ajaknya sambil menggandeng tanganku.


--------------------


Setelah selesai solat, aku pun langsung bergegas keluar dari Mesjid. Kulihat Kak Dhira sudah menungguku. Ternyata perjalanan kami masih berlanjut. Kak Dhira mengajakku untuk makan siang di sebuah rumah makan yang tak jauh dari kawasan Mesjid. Kira-kira 15 menit dari Mesjid Agung, kami pun tiba di tempat tujuan kami berikutnya. Kulihat tulisan di spanduk rumah makan itu, "Soto Ayam Khas Kudus Mbak Lin".

"Yuk' turun, udah laper kan..?", sahut Kak Dhira.

"Iya Kak'...", jawabku.

Lalu kami pun duduk di salah satu bangku yang masih kosong.

"Mbak e, mau pesen..!", Kak Dhira pun melambaikan tangan ke salah satu pramusaji. "Loe mau lontong atau nasi?", dia pun bertanya dulu padaku.

"Nasi aja Kak'..", jawabku.

"Mbak Nasi Soto Campur 2 ya, sate sama perkedelnya jangan lupa yaa..", pintanya pada Mbak-Mbak pramusaji itu.

"Oke Mas'.. Minumannya apa Mas'?", Mbak pramusaji kembali bertanya.

"Hmm.. Saya mau Es Teh Manis aja, trus Mbaknya Es Jeruk yah'..", jawab Kak Dhira seakan sudah tau minuman apa yang ingin kupesan.

"Baik Mas'.. Ada lagi tambahannya?", tanya Mba pramusaji lagi.

"Ndak ada, itu dulu aja.. Sing cepet yo Mba', kasian Mbaknya iki laper jauh-jauh dateng ke Jakarta mau maem ke sini..", jawab Kak Dhira sambil bercanda dengan Mbak pramusaji.

"Nggih Mas'.. Siap..", sambil tersipu malu Mbak pramusaji itu pun langsung bergegas mengambilkan pesanan kami.

"Idiiih, Kak Dhira genit ih...", celetukku.

Dia pun sambil tersenyum malah menggodaku, "Kenapa? Cemburu ya Mel'..".

"Iiihhhh... Apaan sih'...", jawabku.

"Ahahahahahaha...", Kak Dhira pun tertawa dengan begitu senangnya.


Ternyata setelah selesai makan siang Kak Dhira masih mengajakku untuk bereliling Kota Semarang. Dan akhirnya, kami pun melanjutkan perjalanan...


--------------------


Sesampainya kami di tempat tujuan kedua...

"Yuk' turun!", ajaknya.

"Hah'?, emang ini udah sampe Kak'?", tanyaku.

"Ahahahahahaha.. Ya udah lah.. Yuk'..", jawabnya sambil tertawa.

"Ini di mana Kak'?" tanyaku lagi.

"Ini namanya Simpang Lima, alun-alun-nya Kota Semarang.. Yuk'!", sambil menggandeng tanganku (lagi).


Tak berapa kami berjalan, tiba-tiba ia pun berhenti di tempat persewaan sepeda. "Pak' sepedaan sing di-gowes berdua masih ada?", tanyanya pada salah satu penjaja sepeda sewa.

"Masih Mas'..", jawab Si Bapak.

"Saya mau satu yo Pak'..", sahut Kak Dhira sambil memberikan KTP-nya kepada Si Bapak.

"Siap Mas'..", setelah mengambil KTP Kak Dhira Si Bapak pun mengambil salah satu sepedanya.

"Yuk'..", ajak Kak Dhira padaku.

"Hah'?! Beneran nih Kak'???", tanyaku masih sambil bingung.

"Ahahahahahaha.. Ya iya lah.. Ayo!", sahut Kak Dhira yang sudah lebih dahulu naik ke atas sepedanya.

"Hmm.. Ya udah yuk'..", jawabku sambil ikut menaiki sepeda itu.


Lalu kami pun berkeliling-keliling Alun-Alun Simpang Lima dengan menggunakan sepeda, hingga tak terasa 30 menit telah berlalu...


"Gimana, capek Mel'?", tanyanya.

"Hah'? Ahahahahahaha.. Ng'ga juga Kak', seru ternyata.. Apalagi anginnya sepoi-sepoi, seger..", jawabku.

Lalu ia pun tersenyum melihatku sangat bersemangat.


"Mas'! Minta es teh manis 2 yah'?!", Kak Dhira pun melambaikan tangan ke penjaja minuman dekat tempat persewaan sepeda.

"Siap Boss..", sahut Si Penjual.

"Belum capek kan Mel'?", tanyanya lagi seperti ingin memastikan sesuatu.

"Belum Kak'.. Mau kita mau ke mana lagi???", tanyaku jadi penasaran.

"Ada deh'..", jawabnya penuh teka-teki.


--------------------


Setelah selesai menghabiskan Es Teh Manis, kami pun berjalan menuju parkiran motor untuk melanjutkan petualangan kami dihari itu...


"Eh iya Mel'..", sambil memberikan helm padaku Kak Dhira pun tiba-tiba teringat sesuatu. Lalu dia pun merogoh saku jeans-nya. "Nih'..", dia pun memberikan sebuah MP3 Player kecil lengkap dengan headset-nya.

"Hah', ini buat gue Kak'?", tanyaku.

Lihat selengkapnya