Cinta Sewindu

Amelia Rasyid
Chapter #35

Kencan di Rumah dengan Biru

Akirnya tibalah hari Sabtu yang ditunggu-tunggu. Diawali oleh sorotan sinar matahari pagi yang begitu cerahnya menembus di antara lapisan gordyn kamarku. Hari ini tak seperti hari libur yang biasanya, karena aku bisa bangun pagi dan langsung mandi!

 

"Du... Du... Du... Na... Na... Na...", aku pun berjalan menuju ruang makan dengan bernyanyi.

Tiba-tiba Kak Odi menghentikan langkahku, "Wait!".

"Apaan sih' Kak'?!", tanyaku ketus.

Bukannya menjawab pertanyaanku, dia malah tiba-tiba memegang dahiku. "Loe ng'ga sakit kan?", celetuk Kak Odi padaku.

"Kagak, apaan lagi nih'!", jawabku sambil menepis tangannya.

"Maaa... Mamaaa...", dia pun malah berteriak ke Mamah yang sedang sibuk di dapur menyiapkan sarapan.

"Apa Diii...?", jawab Mama sambil agak berteriak.

"Hari ini hari bersejarah Ma!", celetuk Kak Odi sambil melirikku dengan mata jahilnya.

"Apah???", Mama pun berjalan ke luar dapur dan menghampiri kami. "Apa Di'? Ng'ga jelas tadi...", tanya Mama pada Kak Odi.

"Ini loh' Si Amel, liat deh'... Pagi-pagi gini udah bangun, udah cakep lagi, trus jalan sambil nyanyi-nyanyi...", jawab Kak Odi pada Mama.

"Iiihhh Kakaaak...!!! Apaan sih'?!", balasku sambil mencubit tangannya.

"Ahahahahaha... Dasar kamu Di', Mama kira apa...", jawab Mama sambil pergi berlalu meninggalkan kami dan kembali ke dapur.

Aku pun memutuskan untuk meninggalkan Kak Odi dan mengikuti Mama ke dapur, "Maaa... Aku ikut...".

Sambil meneruskan menyiapkan sarapan Mama pun bertanya, "Iya nih' tumben kamu pagi-pagi hari libur gini udah cantik. Mau pergi?".

"Ah ng'ga kok Ma... Aku mau di rumah aja...", jawabku.

"Hmm... Terus...?", tanya Mama masih penasaran.

"Ya ng'ga ada terus-terus nya...", jawabku.

"Mas...", belum selesai Mama menyelesaikan kalimatnya tiba-tiba kudengar Kak Odi berteriak memanggil namaku.

"Meeelll... Meeelll... Sini oooiii...", teriak Kak Odi.

"Idiiihhh... Apaan sih' Kak Odi, bawel ah... Bentar ya Ma, nanti Amel balik lagi", aku pun meninggalkan Mama yang masih memasak sarapan untuk kami.

"Meeelll... Meeelll...", teriakkan Kak Odi pun semakin kencang.

"Iya Kakaaakkk sab...", dan aku pun kaget melihat Biru yang sudah ada di depan pintu sambil membawa bungkusan buah.

"Hai Mel'...", sambil tersenyum dia pun menyapa duluan.

"H.. H.. Haaaiii...", jawabku.

"Nah... Masuk Ru, loe udah ditungguin sama Si Amel dari tadi. Udah mandi dari sehabis Solat Subuh. Ahahahahaha...", ledek Kak Odi padaku.

"Kakaaakkk... Apaan sih' loe?!", balasku ketus pada Kak Odi.

"Udah ah kabuuurrr... Welcome back ya Ru, hehe..", celetuk Kak Odi sambil menepuk pundak Biru.

"Thanks Kak'...", balas Biru sambil tersenyum.

 

Dan Kak Odi pun meninggalkan kami berdua. Kini hanya tinggal aku dan Biru saja yang ada di ruang tau rumahku...


"Eh iya lupa, nih'...", celetuk Biru yang memecah keheningan di antara kami.

"Ya ampun... Repot-repot amat sih'...", jawabku.

"Ng'ga pa pa kok', ini juga titipan Mama buat Tante sama Om... Kan udah lama juga ng'ga ke sini...", jawabnya.

"Makasih yaa...", balasku sambi tersenyum.

"Om dan Tante mana?", tanyanya sambil melihat ke sekeliling rumah.

"Papa masih main tenis sama temen-temennya di lapangan deket sini, terus kalo Mama lagi nyiapin sarapan di dapur. Kenapa, mau ketemu dulu?", tanyaku.

"Ah ng'ga kok'... Nanti aja kalau masih repot...", balasnya.

"Oh iya, loe mau minum apa? Kaget gue loe pagi-pagi udah dateng...", sahutku pada Biru.

"Hehehe... Iya, habis udah kangen sih'...", jawabnya sambil bercanda.

"Hah'?! Gimana, gimana...?", tanyaku pura-pura tak mendengarnya.

"Udah kangen sama semuanya, dan sama suasana rumah ini juga maksudnya. Hehehe...", balas Biru mengalihkan topik pembicaraan.

"Oh...", balasku.

"Hmm.. Beneran ng'ga pa pa kan dateng sepagi ini?, tanyanya lagi untuk meyakinkanku.

"Ng'ga pa pa kok', santai aja... Yuk' masuk...", ajakku.

 

--------------------

 

Baru saja aku mempersilakan Biru untuk duduk, tiba-tiba terdengar suara Mama yang memanggilku.


"Mel'... Tolong panggilin Odi, sarapannya udah siap nih'..", terdengar teriakan Mamah dari arah ruang meja makan.

"Eh bentar yah', gue mau panggil Kak Odi dulu...", sahutku pada Biru.

"Oke...", jawabnya singkat.

 

Aku pun meninggalkan Biru sendirian di ruang tamu, dan berjalan menuju kamar Kak Odi.


"Kaaakkk... Kakaaakkk... Ayo makan!", teriakku pada Kak Odi.

"Apaan???", jawabnya sambil membuka pintu kamarnya.

"Makan yuk'... Sarapannya dah siap di meja...", ajakku.

"Iya bentar... Nanggung masih perang nih'...", balasnya.

"Hadeuh... Ya udah cepet nyusul yah'...", jawabku.

"Iye, iye...", balasnya lagi.

 

Setelah itu aku pun kembali ke ruang tamu untuk mengajak Biru sarapan bersama. Tapi, kulihat ruang tamu sudah kosong tak ada orang.


"Loh' Biru ke mana...?", gumamku.

 ((Dddooorrr!)), Biru pun mengagetkanku dari arah belakang.

"Astaghfirullah...", aku pun kaget dan langsung menolehkan wajahku ke belakang.

"Ahahahahaha...", Biru pun tertawa terbahak-bahak.

"Idiiihhh, Biruuu...", spontan aku pun mencubitnya.

"Eh, aduh aduh sakiiittt... Ma'af ma'aaafff...", sahutnya.

"Dari mana sih'?!", tanyaku kesal.

Lihat selengkapnya