Hari ini mungkin akan menjadi hari yang menyenangkan bagi Biru, karena aku ada di sampingnya menemani menikmati acara Pensi sekolahnya. Namun sebaliknya, untukku hari ini akan menjadi hari yang paling menegangkan. Entah kenapa sedari tadi berangkat dari rumah, jantungku seakan tak mau berhenti berdegup dengan kencang. Apakah akan terjadi sesuatu?
"Eh Neng'...", celetuk Pak Triman.
"Ya Pak'?", jawabku balik bertanya.
"Itu yang dadah-dadah di depan bukannya Den Biru yah'?", tanyanya lagi.
"Hah'?, mana?", akupun langsung mencari.
"Ameeelll...!!!", kudengar sama-sama teriakkannya memanggil namaku.
"Tuh kan Neng', beneran Den Biru...", sahut Pak Triman.
"Oh iya bener Pak', ya udah aku turun di sini aja Pak'...", pintaku pada Pak Triman.
"Ng'ga usah sampai ke depan gerbangnya Neng'?", tanya Pak Trman.
"Ng'ga usah Pak'...", jawabku.
"Oke. Nanti mau dijemput lagi jam berapa Neng'?", tanya Pak Triman lagi.
"Kayanya sih' agak malem Pak', mungkin sekitar habis solat Isya. Tadi aku udah bilang Mama juga sih'...", jawabku.
"Oh... Ya udah. Nanti kalau ada apa-apa, telepon aja ya Neng'...", sahut Pak Triman.
"Oke Pak'...", jawabku.
Aku pun turun dari mobil dan berjalan ke arah Biru...
"Haaaiii...", sapanya duluan.
"Hai... Sampai ditungguin di depan segala...", jawabku.
"Hehehe... Iya donk'... Takut ilang...", sahutnya.
"Hah'???", tanyaku sambil tersenyum.
"Udah ah yuk' masuk. Kevin sama yang lain udah nungguin...", sahutnya sambil dengan luwesnya menggapai tanganku lalu menggandengnya.
Tak jauh dari gerbang masuk sekolah Biru, kulihat segerombolan anak laki-laki (termasuk Kevin) sedang asyik bercengkrama di depan teras sekolah yang disulap menjadi food court tempat berjualanan jajanan.
"Hai Ameeelll...", Kevin pun menyapaku duluan.
"Ooohhh... Ini toh Amel...", celetuk salah satu temannya yang lain.
"Gie... Udah deh jangan tebar pesona, ntar bodyguard-nya marah tuh...", sahut Kevin.
"Hehehe... Becanda... Becanda... Hai Amel, gue Nugie, tmennya Biru juga...", dia pun mengajakku bersalaman.
"Hai, salam kenal juga semua... Gue Amel...", jawabku.
"Duuuhhh... Ng'ga usah dipegangin kenceng-kenceng juga kali Ru... Kita ng'ga akan nyamber... Iya ng'ga???", Nugie pun masih menggodaku dan Biru.
"Heeehhh... Udah ah... Ntar Amel ng'ga betah loh', loe pada nimbrung aja kaya laler...", sahut Kevin.
"Hahaha... Loe pada makanya jangan pada jomblo, bawa gebetannya donk'...", Biru pun membalas candaan teman-temannya.
"Ya udah Ru, loe ajak Amel keliling aja gih'... Banyak racun di sini, ng'ga baik buat kesehatan. Ahahaha...", sahut Kevin lagi.
"Sialan loe Vin, ahahahaha..... Sorry ya Mel', gue becanda...", sahut Nugie lagi.
"Ya udah gue jalan dulu ya!", sahut Biru yang kemudian berpamitan pada teman-temannya.
-------------------
Karena waktu sudah menunjukkan jam 4 sore, sebelum berkeliling sekolah Biru pun mengajakku untuk Solat Ashar terlebih dahulu. Setelah selesai solat, barulah kami memulai petualangan kami diawali dengan mengunjungi kelas Biru.
"Ini kelas gue Mel'...", sahutnya.
"Wah, deket banget sama musholla yah'. Pantesan...", balasku.
"Pantesan apa?", tanyanya bingung.
"Soleh... Sebelmu jalan aja ngajakkin buat solat dulu...", jawabku sambil tersenyum.
"Alhamdulillah... Hehe... Ya udah yuk' kita jalan?!", ajaknya.
"Hmm... Gue agak laper Ru, hehe, kita cari cemilan dulu yuk'?", celetukku.
"Ya udah ayok, kita ke food court cemilan yang di depan tadi yaa...", jawabnya.
Sambil menunggu pesanan kami datang, kami pun mulai berbicara...
"Rame yah' acaranya, seru!", celetukku membuka pembicaraan.
"Iya, Alhamdulillah... Anak-anak kelas 2 pinter juga bikinnya...", sahutnya.
"Oh ini yang bikin adek kelas loe?", tanyaku.
"Iyalah... Kita kan udah kelas 3, udah mesti fokus UAN sama nentuin SMA kan...", jawabnya.
"Hmmm... Iya juga yah'...", gumamku.
"Misi Mas'... Tadi yang pesen Es Milo sama Siomay pake pare ya?", tiba-tiba ada seorang pramusaji yang datang membawa makanan.
"Iya Mas', buat Mba ini yaa...", Biru pun mengarahkan pesanan itu padaku.
"Eh iya, makasih ya Mas'...", jawabku pada Si Mas-Mas Penjual Siomay.
"Pesenan loe mana?", tanyaku pada Biru.
"Hmm, belom pesen...", jawabnya.
"Loh kok'?", tanyaku lagi.