Siang ini Yuda dan Hana bertemu di cafe untuk makan siang. Yuda bertemu dengan tante Hana di cafe favorit mereka.
"Sayang, sini aku udah pesanin makanan buat kita!" ucap Hana manja saat Yuda datang menghampirinya.
"Dari tadi tan?" tanya Yuda sedikit celingak-celinguk takut ada yang mengenalnya.
"Lumayan sih nungguin kamu lama, hari ini kamu kuliah?"tante Hana duduk kembali di depan Yuda.
"Masih libur tan, tiga hari lagi baru kuliah. Tan, gimana kalau cari tempat lain aja." Yuda merasa khawatir.
Hana menatap Yuda tak mengerti. "Kenapa sayang, bukankah ini tempat favorit kita makan?"
"Emm iya sih, takutnya ada yang liat."
"Siapa cewek kamu?" tanya Hana dengan ekspresi cemburu.
"Bukan tan, aku nggak ada cewek. Takutnya ketahuan suami tante." Yuda mencari alasan.
"Oh itu, dia nggak ada sayang kamu tenang aja. Dia ke luar kota kok, tante sendiri." Ucap tante Hana genit, tapi Yuda masih saja terlihat gelisah. Yuda tidak ingin ada yang tau bagaimana dirinya.
Di tempat lain, Riri sedang belanja di mall untuk keperluan sehari-hari. Karena mamanya tidak di rumah jadi Riri terpaksa belanja sendiri.
Riri membawa belanjaannya ke mobil. Tidak terlalu banyak cukup untuk keperluan beberapa hari.
"Emm, perutku rasanya keroncongan sebaiknya aku makan di cafe dekat sini aja." Ucap Riri memegang perutnya lalu menyalakan mobil dan menuju cafe terdekat.
Biasanya dia selalu pergi bersama Aninda dan Fita. Tapi hari ini kedua sahabatnya mempunyai urusan sendiri. Terpaksa Riri belanja seorang diri.
"Hmm akhirnya sampai." Ucap Riri lalu memarkirkan mobilnya.
Riri turun dari mobil dan masuk ke dalam cafe. Duduk di kursi yang masih kosong, cafe tampak rame. Riri memesan jus dan bakso.
Riri asyik mengotak-atik hpnya sambil menunggu pesanan. Tak butuh waktu lama pelayan datang membawakan pesanan di meja Riri.
Riri menikmati makanan agak sedikit merasa tak nyaman karena harus makan seorang diri. Tapi, Riri berusaha cuek dari pengunjung yang lain.
"Akhirnya kenyang juga." Ucap Riri saat menghabiskan semangkok bakso tanpa mie.
Riri mengaduk-aduk jusnya. Tiba-tiba dua pasangan yang sangat mesra berjalan ke arahnya. Dua pasangan beda usia, mata Riri terbelalak tak percaya dengan apa yang dilihatnya.
"Yuda, itu Yuda?" batin Riri menatap Yuda yang tengah berjalan dan ngobrol mesra tidak mengetahui jika ada Riri di cafe yang sama.
"Bukankah itu Yuda, dengan siapa dia?" Riri merasa bingung.
Riri seketika menunduk pura-pura mengambil sesuatu yang terjatuh. Riri mendengar percakapan mesra dua sejoli beda usia itu.
"Sayang, temani tante di apartemen malam ini ya!" ucapan wanita paruh baya itu membuat Riri seakan mendengar ledakan.
"Sayang?" batin Riri penuh tanda tanya.
Suara tak ada lagi, Riri yakin mereka berdua sudah jauh dari tempatnya. Riri kembali duduk seperti semula, manarik napas panjang. Jantungnya berdetak tak beraturan.
"Huhhffftt...." Riri mengelus dadanya agar tenang.