Indra gelisah dan tidak fokus dengan pekerjaannya. Hari ini dia harus menjelaskan jika perjodohan ini tidak akan terjadi.
"Bang, kita pulang!" Danang muncul tiba-tiba di pintu ruangan Indra.
"Emm ya dek." Jawab Indra tersenyum meski terlihat kaget.
"Mau ke rumah bang? sudah lama abang nggak main ke rumah!" ucap Danang masih berdiri di pintu.
"Lain kali dek, bilang sama istri kamu. Abang kangen sama masakannya."
"Siap bang, ayolah kapan abang main ke rumah biar di masakin sama istri aku bang!" balas Danang tersenyum, Danang ingin bosnya itu melupakan kegalauannya.
"Siap dek, tapi jangan sekarang abang ada urusan. Lain kali ya!" ucap Indra tersenyum sambil merapikan mejanya.
"Siap bang, aku balik duluan. Assalamualaikum." Ucap Danang lalu berlalu dari hadapan Indra.
"Wa'alaikmussalam." Jawab Indra tersenyum lalu memakai jasnya kembali yang dia letakkan di kursi kerjanya.
Indra ke luar dari ruangannya. Tampak beberapa karyawannya yang masih di perusahaan dan bersiap untuk pulang.
"Selamat sore pak!" sapa mereka serentak saat melihat bosnya di depan mereka.
"Selamat sore, yuk balik." Ucap Indra tersenyum ramah.
Mereka membalas dengan senyuman dan bergegas ke luar dari ruangan. Mirna ke luar dari ruangannya, wajahnya terlihat sangat lelah.
"Assalamualaikum pak!" sapa Mirna saat berpapasan dengan bosnya itu.
"Wa'alaikumussalam." Jawab Indra tersenyum.
"Pulang naik apa Mirna?"
"Naik taksi pak." Jawab Mirna lembut berjalan di samping bosnya itu.
"Pulang bareng saya saja, kebetulan saya ada keperluan dan satu arah dengan tempat tinggal kamu."
"Mmm, biar Mirna pulang naik taksi saja pak. Nggak enak ngrepotin bapak."
"Nggak Mir, sekali-kali lagian lewatin kos kamu. Ayo, sekalian aja!"
Mirna pun menuruti ajakan bosnya,"iya pak." Jawab Mirna tersenyum.