Blurb
Diam dan memendam adalah kegiatan yang sangat amat identik dengan perempuan. Bukan bermaksud mempermainkan ataupun tak memiliki keberanian, hanya ingin merahasiakan apa yang seharusnya disembunyikan.
Tapi bukankah itu lebih baik?
Bahkan Putri Nabi saja melakukan hal yang serupa untuk menjaga kesucian cinta yang telah Allah berikan. Jika dengan diam bisa menghindarkan diri dari hal yang tidak Allah sukai.
Kenapa harus berkoar-koar menyuarakan isi hati?
Terdengar klasik dan sudah bisa ditebak akhir kisahnya akan seperti apa. Cinta itu terkuak dan bersandinglah keduanya dalam sebuah hubungan sakral pernikahan. Tapi sayang seribu sayang karena kisahku tak seindah dan sesederhana itu.
Aku harus menelan banyak kepahitan dan kegagalan, karena calon suamiku yang selalu kabur tanpa sepengetahuan. Bukan hanya satu atau dua kali, melainkan sudah berkali-kali.
Alhasil aku pun memutuskan untuk menjaga rapat-rapat cinta tersebut, biarkan hanya ribuan bait doa yang menemani dan biarkan pula lantunan Kalam Illahi yang menyertai.