CINTA TERHALANG KRISMON

Lirin Kartini
Chapter #3

BAB. 2 - TRAKTIRAN

“Oka? Ngapain kamu lari-larian? Kayak habis dikejar setan aja,” komentar Sisil, gadis yang telah mengalihkan perhatian Oka tadi.

Oka sendiri sedang terengah-engah sambil membungkukkan badan untuk mengatur napas, yang sebenarnya tidak perlu dilakukannya. Jarak yang dia tempuh barusan tidak begitu jauh. Tapi, Oka memang selalu bersemangat kalau untuk bertemu pujaan hati, sehingga tampak berlebihan. Orang zaman now mungkin menganggapnya lebay.

Tak lama, Oka mengangkat badannya dan langsung menghadap Sisil. Tidak ketinggalan senyum cengar-cengir dia tampilkan. Menurutnya, bertingkah konyol di depan lawan jenis itu menarik. Ya, cukup menarik untuk dijadikan bahan ledekan sih. Tapi, Oka tidak peduli. Baginya, bisa dekat dengan kembang kampus ini lebih penting.

“Ngapain?” Sisil bertanya lagi lalu melirik arloji di pergelangan tangannya. Gelagatnya seperti mengejar waktu.

Bukannya menjawab, Oka malah balas bertanya. “Mau ke mana?”

“Kantin. Habis itu ada kelas. Kamu?"

"Makan bareng, yuk," ajak Oka tiba-tiba. "Tapi jangan di sini. Di luar aja. Aku traktir."

Sisil terlihat ragu. Dia sempat menimbang-nimbang sejenak sebelum menjawab, "Oke deh. Tapi jangan jauh-jauh. Sejaman lagi kelasku mulai."

Oka setuju.

“Nggak ada kelas siang ini?” Pertanyaan itu Sisil ajukan dalam perjalanan menuju parkiran.

“Nggak ada,” jawab Oka berbohong. Dia rela melakukan apa pun demi bisa berlama-lama dengan Sisil, meski harus mengorbankan hal lain. “Aku tungguin kamu selesai kul aja, ntar aku anter pulang.”

“Nggak usah, Ka. Kayaknya aku masih ada tugas sama yang lain ini.” Sisil menolak halus sambil membuka binder bermotif ceria dari tas selempangnya. Jari lentiknya menyusuri jadwal yang disusun rapi dengan hiasan stabilo dan spidol warna-warni. “Mending kamu pulang aja daripada kelamaan nunggu.”

“Nggak apa-apa. Aku kosong kok.” Oka berusaha meyakinkan Sisil sehingga gadis itu akhirnya mengangguk.

“Terserah deh. Tapi, jangan protes kalau bosen atau lama, ya.”

“Beres.”

Oka tersenyum. Rencananya menghabiskan lebih banyak waktu bersama Sisil berhasil. Saat ini dia memang sedang menyusun rencana yang lebih besar. Perlahan tapi pasti, dia akan melaksanakan ide yang sudah tercetus di kepalanya bulan lalu.

Lihat selengkapnya